Menteri Luar Negeri Iran, Senin (3/9), mengatakan bahwa "teroris harus dibersihkan" dari Idlib, Suriah dan seluruh provinsi barat laut dikembalikan di bawah kontrol pemerintah, kantor berita AP melaporkan mengutip kantor berita semi resmi, Fars.
Komentar Mohammad Javad Zarif di Damaskus pada Senin itu muncul ketika pasukan Suriah dan sekutunya mempersiapkan serangan terhadap Idlib, kubu oposisi terakhir di negara itu.
Ia bertemu Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem, yang baru saja kembali dari kunjungan ke Moskow, dan kemudian bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Kunjungan itu dilakukan beberapa hari sebelum para pemimpin Iran, Turki, dan Rusia diharapkan bertemu di Iran untuk membahas situasi di Idlib.
Menurut Fars, Zarif mengatakan perlu berkonsultasi "dengan sahabat-sahabat Suriah kita" menjelang KTT yang akan dilaksanakan pada 7 September.
Iran memberikan dukungan militer dan ekonomi penting kepada Assad selama perang saudara berlangsung tujuh tahun dan pembicaraan itu diharapkan akan memusatkan perhatian pada pertempuran yang akan terjadi di Idlib.
Assad bertekad untuk mengalahkan oposisi di kubu pertahanan terakhirnya di provinsi barat laut itu jika pemberontak tidak menyerah kepada pemerintah. [my]
