George Weah menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya sebagai presiden terpilih Liberia, Sabtu (30/12), mengatakan kepada calon investor bahwa negara itu “terbuka dan siap untuk bisnis'' dan mengimbau orang Liberia yang tinggal di luar negeri untuk pulang.
Mantan bintang sepak bola internasional itu berbicara di markas Partai Koalisi untuk Perubahan Demokrat, di mana ia bertekad memberantas korupsi dan meminta anggota partainya memuji rakyat Liberia yang memilihnya.
Weah memenangi pemilu putaran kedua, Selasa (26/12), dengan 61,5 persen suara, unggul atas Wakil Presiden Joseph Boakai, yang mendapat 38,5 persen, menurut hasil akhir.
Liberia, negara yang didirikan oleh budak-budak orang Amerika yang dibebaskan, menyaksikan pengalihan kekuasaan secara demokratis untuk pertama kali dalam lebih dari 70 tahun, ketika pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Ellen Johnson Sirleaf, mengundurkan diri. Sirleaf, perempuan presiden pertama di Afrika, memimpin pemulihan negara itu yang terus menerus dilanda perang saudara dan dilanda wabah Ebola yang mematikan.
Jumlah pemilih yang memberikan suara dalam pemilu putaran kedua itu sedikit, tetapi Weah meraih banyak dukungan generasi muda, yang merupakan mayoritas populasi Liberia yang berjumlah 4,6 juta.
Harapan akan tinggi bagi Weah untuk mengangkat bangsa itu dari kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja.
Weah diharapkan mulai menjabat pada Januari 2018.[ka]