Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengecam balik sebuah SMS misterius yang menuduh dia dan sejumlah pejabat partai lainnya melakukan korupsi, dan menyebut SMS itu fitnah dan penyalahgunaan teknologi baru.
Hari Senin, Yudhoyono mengecam pengirim SMS itu dan menyebutnya tidak bertanggung jawab dan pengecut. Ia juga mengatakan media online, seperti SMS dan Twitter, seharusnya digunakan untuk memperbaiki kehidupan bukan menyebarluaskan kebohongan.
SMS itu terkirim hari Sabtu ke sejumlah wartawan dan editor suratkabar, menuduh presiden dan sejumlah anggota senior Partai Demokratnya terlibat dalam korupsi.
SMS itu dicurigai berasal dari Muhammad Nazaruddin, seorang bekas bendahara partai yang kabur ke Singapura minggu lalu. Penyelidik anti-korupsi tadinya akan menanyai dia mengenai kontrak-kontrak mencurigakan untuk turnamen Southeast Asian Games dan dugaan adanya tawaran hadiah 100.000 dolar ke seorang pejabat senior pengadilan.
Nazaruddin sendiri telah membantah mengirim SMS itu.