Aktivis-aktivis hak gay di New York City membuang vodka ke jalanan, Rabu (31/7), sebagai protes undang-undang baru di Rusia yang menarget homoseksual. Semakin banyak pemilik bar khusus kelompok gay di Amerika Serikat juga bersumpah untuk berhenti menyajikan vodka.
“Boikot ini beralasan. Kami mencoba mempengaruhi perubahan, dan barangkali mengubah apa yang terjadi di Rusia,” ujar Chuck Hyde, manajer pengelola Sidetrack, bar gay terbesar di Chicago, yang berhenti menghidangkan Stolichnaya sekitar seminggu yang lalu.
Boikot itu diserukan minggu lalu oleh aktivis-aktivis hak gay dan kolumnis nasihat seks di Seattle Dan Savage, sebagai respon atas undang-undang kekerasan anti-gay dan yang sangat membatasi di Rusia. Sejak saat itu, para pemilik sebagian besar bar gay dari San Fransisco sampai New York telah bersumpah berhenti menyajikan Stolichnaya dan minuman vodka buatan Rusia lainnya.
Para advokat hak kaum gay di New York City, membawa papan-papan yang bertuliskan “Vodka Rusia: Mengandung kebencian,” berkumpul di luar konsulat Rusia Rabu untuk memprotes sikap Rusia atas isu-isu gay. Mereka mengosongkan isi botol ke trotoar.
Seruan untuk membuang vodka Rusia datang setelah para penyelidik Rusia mengatakan pada Mei bahwa seorang pria 23 tahun telah disiksa dan dibunuh setelah mengatakan kepada temannya bahwa ia gay.
Pada Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang melarang “propaganda” gay, yang oleh kritikus disebut secara efektif melarang semua demonstrasi hak gay dan dapat digunakan untuk mendakwa siapa pun yang menyuarakan dukungan terhadap homoseksual. Putin juga melarang pasangan sesama jenis untuk mengadopsi anak-anak Rusia.
Boikot tersebut fokus terutama pada vodka Stolichnaya, yang dibuat dari bahan-bahan Rusia, meski perusahaan yang membuatnya, SPI Group, menyatakan bahwa mereka telah lama mendukung hak-hak kelompok gay.
“Ada satu yang dapat kita lakukan saat ini, sekarang juga, di Seattle dan kota-kota AS lainnya untuk menunjukkan solidaritas terhadap gay di Rusia dan sekutu mereka dan untuk membantu meraih perhatian internasional terhadap penghukuman atas pria gay, lesbian, biseksual, transgender dan sekutu heteroseksual di bawah pemerintahan Rusia yang semakin fasistis: Buang Vodka Rusia,” tulis Savage. (Reuters/Jonathan Kaminsky)
“Boikot ini beralasan. Kami mencoba mempengaruhi perubahan, dan barangkali mengubah apa yang terjadi di Rusia,” ujar Chuck Hyde, manajer pengelola Sidetrack, bar gay terbesar di Chicago, yang berhenti menghidangkan Stolichnaya sekitar seminggu yang lalu.
Boikot itu diserukan minggu lalu oleh aktivis-aktivis hak gay dan kolumnis nasihat seks di Seattle Dan Savage, sebagai respon atas undang-undang kekerasan anti-gay dan yang sangat membatasi di Rusia. Sejak saat itu, para pemilik sebagian besar bar gay dari San Fransisco sampai New York telah bersumpah berhenti menyajikan Stolichnaya dan minuman vodka buatan Rusia lainnya.
Para advokat hak kaum gay di New York City, membawa papan-papan yang bertuliskan “Vodka Rusia: Mengandung kebencian,” berkumpul di luar konsulat Rusia Rabu untuk memprotes sikap Rusia atas isu-isu gay. Mereka mengosongkan isi botol ke trotoar.
Seruan untuk membuang vodka Rusia datang setelah para penyelidik Rusia mengatakan pada Mei bahwa seorang pria 23 tahun telah disiksa dan dibunuh setelah mengatakan kepada temannya bahwa ia gay.
Pada Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang melarang “propaganda” gay, yang oleh kritikus disebut secara efektif melarang semua demonstrasi hak gay dan dapat digunakan untuk mendakwa siapa pun yang menyuarakan dukungan terhadap homoseksual. Putin juga melarang pasangan sesama jenis untuk mengadopsi anak-anak Rusia.
Boikot tersebut fokus terutama pada vodka Stolichnaya, yang dibuat dari bahan-bahan Rusia, meski perusahaan yang membuatnya, SPI Group, menyatakan bahwa mereka telah lama mendukung hak-hak kelompok gay.
“Ada satu yang dapat kita lakukan saat ini, sekarang juga, di Seattle dan kota-kota AS lainnya untuk menunjukkan solidaritas terhadap gay di Rusia dan sekutu mereka dan untuk membantu meraih perhatian internasional terhadap penghukuman atas pria gay, lesbian, biseksual, transgender dan sekutu heteroseksual di bawah pemerintahan Rusia yang semakin fasistis: Buang Vodka Rusia,” tulis Savage. (Reuters/Jonathan Kaminsky)