Raja Charles III, Selasa (20/8) mengunjungi sebuah kota di Inggris baratlaut di mana serangan pisau dahsyat yang menewaskan tiga anak perempuan memicu kerusuhan anti-imigrasi secara nasional.
Raja berusia 75 tahun itu mengamati hamparan bunga yang luas untuk mengenang para korban dan juga akan bertemu dengan anak-anak yang selamat dari serangan di kota tepi laut Stockport.
Istana Buckingham mengatakan dia ingin mengucapkan terima kasih kepada "staf layanan darurat garis depan atas upaya mereka yang berkelanjutan dalam melayani masyarakat setempat".
Charles sebelumnya telah dikritik oleh beberapa orang termasuk sejarawan Kate Williams karena tidak mengeluarkan pernyataan publik tentang kerusuhan tersebut.
Meskipun raja menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tiga anak yang terbunuh, dia tidak mengomentari kerusuhan tersebut sampai hampir dua minggu kemudian.
Secara tradisional, raja tidak mengomentari apa pun yang dapat menimbulkan kontroversi politik. Namun dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Keir Starmer dan kepala polisi, raja kemudian mengatakan bahwa dia "sangat tersentuh" oleh reaksi banyak orang yang menentang agresi dan aksi kriminal segelintir orang dengan belas kasih dan keteguhan hati.”
Rekaman video menunjukkan raja melambai kepada orang-orang saat dia berjalan melewati pusat kota.
Dia kemudian dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin daerah, perwakilan dari layanan darurat dan lainnya. Mereka termasuk kelompok-kelompok lokal dan para pemimpin agama yang terdampak oleh kekerasan yang melanda Southport sehari setelah penikaman massal pada tanggal 29 Juli.
Charles juga dijadwalkan bertemu secara pribadi dengan beberapa orang yang terjebak dalam serangan pisau tersebut, yang merenggut nyawa tiga anak perempuan, berusia enam, tujuh dan sembilan tahun, dan melukai 10 lainnya, delapan di antaranya juga anak-anak.
Pertemuan tersebut akan melibatkan beberapa anak yang selamat dari insiden penikaman di pusat komunitas, serta keluarga mereka. Anak-anak tersebut sedang menghadiri kelas dansa bertema Taylor Swift ketika seorang penyerang memasuki gedung itu dan mulai menyerang mereka.
Axel Rudakubana, 17, telah didakwa melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan atas penikaman tersebut. Motif kekejaman tersebut belum diungkapkan, namun polisi mengatakan hal tersebut tidak dianggap terkait dengan terorisme.
Lebih dari selusin kota besar dan kecil di Inggris mengalami kerusuhan dan kekacauan dalam seminggu setelah peristiwa di Southport itu. [ab/ka]
Forum