Ratu Elizabeth di Inggris, Selasa (11/5), menyampaikan pidato resmi Pembukaan Parlemen yang menjadi penampilan resmi pertamanya sejak kematian suaminya, Pangeran Philip.
Pidato, yang biasanya merupakan acara besar dan meriah di mana ratu membuka parlemen Inggris yang baru, sangat disederhanakan karena pandemi COVID-19, dengan sang ratu mengenakan pakaian sehari-hari dibandingkan jubah kebesaran dan mahkota.
Ratu menyampaikan agenda Perdana Menteri Boris Johnson yang berfokus pada pemulihan ekonomi dan pembangunan di Inggris pasca-pandemi.
Partai mayoritas Konservatif pimpinan Johnson menang dalam pemilihan regional akhir pekan lalu dan diharapkan akan memanfaatkan kemenangan itu untuk mendorong reformasi yang dikesampingkan akibat pandemi selama tahun lalu.
Ratu menguraikan beberapa rancangan undang-undang yang diharapkan disahkan pemerintah selama tahun depan mengenai segala hal mulai dari penciptaan lapangan kerja dan memperkuat Layanan Kesehatan Nasional hingga mencabut kembali birokrasi pasca Brexit.
Dalam pidato yang disiapkan oleh kabinet Johnson, Ratu Elizabeth mengatakan prioritas pemerintah Inggris adalah pemulihan nasional dari pandemi yang membuat Inggris lebih kuat, lebih sehat, dan lebih makmur daripada sebelumnya.
Ratu mengatakan pemerintah akan menyeimbangkan peluang di semua bagian Inggris, mendukung lapangan pekerjaan, bisnis dan pertumbuhan ekonomi dan mengatasi dampak pandemi pada layanan publik.
Sebagian besar "Pidato Ratu", Selasa, memuat kebijakan dan proposal yang sudah disampaikan sebelumnya, mendorong Partai Buruh yang beroposisi menantang pemerintah untuk mengubah "retorikanya menjadi kenyataan."
Sementara Johnson memperkuat mayoritasnya di parlemen, pemilu pekan lalu juga memberinya masalah di Skotlandia. Partai yang berkuasa di sana, pimpinan Menteri Pertama Nicola Sturgeon memenangkan suara mayoritas pro-kemerdekaan.
Sturgeon hari Sabtu mengatakan kepada Johnson, dan kemenangan itu bukanlah pertanyaan mengenai apakah Skotlandia akan mengadakan referendum lagi melainkan kapan Skotlandian akan mengadakan referendum untuk merdeka dari Inggris. [my/ka]