Para saksi mata di Pantai Gading mengatakan pasukan keamanan menembak mati paling sedikit satu orang dan melukai beberapa lainnya yang berdemonstrasi menentang Presiden Laurent Gbagbo setelah pemilu bulan lalu yang disengketakan.
Kekerasan itu pecah pada hari Rabu di ibukota, Yamaoussoukro, menjelang pawai Kamis ini oleh pendukung saingannya, Alassane Ouattara. Ouattara menyerukan agar para demonstran berusaha merebut gedung penyiaran pemerintah dan gedung-gedung pemerintah lainnya.
Baik Ouattara maupun Gbagbo mengklaim kemenangan dalam pemilu presiden putaran kedua bulan lalu dan keduanya telah membentuk pemerintahan mereka masing-masin.. Ini telah menimbulkan kecemasan akan terjadinya konflik baru delapan tahun setelah perang saudara di Pantai Gading.
PBB, Uni Afrika dan Uni Eropa telah mengakui Ouattara sebagi pemenang pemilu itu sementara Presiden Gbagbo masih menguasai angkatan bersenjata.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, Rabu, dirinya sangat prihatin dengan ancaman terjadinya kekerasan di Pantai Gading. Dalam sebuah pernyataan, Ban mengatakan perkembangan baru-baru ini telah menciptakan lingkungan penuh muatan politik, di mana tindakan-tindakan kemungkinan akan memiliki konsekuensi yang tidak dapat ditebak, termasuk terjadinya lagi perang saudara.