Kota utama Pantai Gading tenang tetapi tegang, di tengah-tengah kekhawatiran bahwa pergulatan politik baru akan memicu bentrokan yang menelan korban jiwa lagi. Tentara yang setia kepada presiden Laurent Gbagbo merondai Abidjan, di mana jalan-jalan kosong dan toko-toko tutup.
Gbagbo tidak mau menyerahkan kekuasaan kepada Alassane Ouattara yang diakui masyarakat internasional sebagai pemenang pemilihan presiden bulan lalu.
Ouattara menyerukan agar para pengikutnya turun ke jalan di Abidjan hari Jumat untuk berusaha lagi merebut gedung-gedung penyiaran dari tentara yang setia kepada Gbagbo. Dalam upaya hari Kamis, terjadi bentrokan yang menewaskan sekurang-kurangnya 20 orang.
Tekanan internasional meningkat setelah hari Jumat Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan Gbagbo harus menyerahkan kekuasaan pekan ini. Juga hari Jumat, PM Kenya Raila Odinga mengatakan Uni Afrika harus siap menyingkirkan Gbagbo dengan paksa untuk mempertahankan demokrasi. Sekjen PBB Ban Ki-mon mengatakan kepada wartawan di New York upaya Gbagbo untuk mempertahankan kekuasaan tidak boleh dibiarkan saja.
