Sedikitnya 30 polisi Mesir tewas dalam tembak menembak dengan militan di kawasan Gurun Barat negara itu.
Para pejabat keamanan menyatakan polisi tersebut ditembaki sewaktu sedang mencari tersangka anggota Hasm, kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan di Mesir pada tahun lalu.
Para pejabat menyatakan delapan personel keamanan lainnya juga luka-luka dalam serangan itu, yang terjadi di distrik al-Wahat al-Bahriya, sekitar 135 kilometer baratdaya Kairo.
Suatu pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri mengukuhkan serangan tersebut, tetapi tidak menyebut jumlah korban. Disebutkan bahwa sejumlah tersangka militan juga tewas dalam tembak menembak itu.
Belum ada yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu. Sebelumnya, sebuah klaim palsu dari Hasm beredar di media sosial dan dilaporkan di berbagai media berita.
Mesir menuduh Hasm sebagai sayap militan Ikhwanul Muslimin, kelompok Islamis yang dilarang pada tahun 2013. Ikhwanul menyangkal hal ini.
Pemberontakan Islamis berkembang di Mesir sejak militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi dari Ikhwanul Muslimin pada tahun 2013.
Pemberontakan, yang juga dilakukan ISIS cabang Mesir, terkonsentrasi di bagian utara Semenanjung Sinai, tetapi serangan-serangan telah menyebar, termasuk ke ibukota, di mana pelaku serangan bom bunuh diri beraksi di gereja dan markas-markas keamanan. Mesir di bawah situasi darurat sejak April, setelah pelaku serangan bunuh diri mengebom dua gereja di sebelah utara Kairo, menewaskan sejumlah warga Kristen. [uh]