Suatu kelompok bipartisan yang beranggotakan lebih dari 70 mantan jaksa Amerika menyerukan kepada Jaksa Agung Jeff Sessions untuk mengakhiri kebijakan memisahkan anak-anak imigran ilegal dari orang tua mereka di perbatasan, dengan mengatakan kebijakan “non-toleransi” yang diumumkannya baru-baru ini telah menimbulkan “trauma yang tidak perlu dan penderitaan anak-anak yang tidak berdosa.”
“Sebagaimana mayoritas warga Amerika, kami merasa cemas melihat gambar-gambar dan mendengar kisah anak-anak yang dipisahkan dari keluarga mereka di sepanjang perbatasan selatan negara ini,” demikian pernyataan tertulis kelompok yang dirilis Senin malam itu (18/6).
“Tetapi sebagai mantan jaksa di Amerika, kami juga menekankan bahwa kebijakan “non-toleransi” itu merupakan perubahan radikal dari kebijakan Departemen Kehakiman sebelumnya, dan hal itu berbahaya, mahal dan inkonsisten dengan nilai-nilai institusi yang mereka layani,” tulis pernyataan itu.
Berdasarkan kebijakan “non-toleransi” yang baru-baru ini diumumkan oleh Jeff Sessions, “100 persen” imigran yang menyebrang perbatasan Amerika-Meksiko secara gelap akan dirujuk untuk dituntut, sementara anak-anak dipisahkan dari orangtua mereka. [em/al]