Tautan-tautan Akses

Sekjen PBB Tunjuk Bathily untuk Kepalai Misi di Libya


Sekjen PBB Antonio Guterres pada Jumat (2/9) mengumumkan pengangkatan mantan menteri Senegal dan diplomat PBB Abdoulaye Bathily sebagai utusan khusus PBB untuk Libya. (Foto: VOA)
Sekjen PBB Antonio Guterres pada Jumat (2/9) mengumumkan pengangkatan mantan menteri Senegal dan diplomat PBB Abdoulaye Bathily sebagai utusan khusus PBB untuk Libya. (Foto: VOA)

Sekjen PBB Antonio Guterres pada Jumat (2/9) mengumumkan pengangkatan mantan menteri Senegal dan diplomat PBB Abdoulaye Bathily sebagai utusan khusus PBB untuk Libya. Penunjukkan itu dilakukan setelah Dewan Keamanan memberikan persetujuan yang mengakhiri pencarian sembilan bulan, di tengah meningkatnya kekacauan di negara Afrika yang kaya minyak itu.

Pemerintahan transisi Libya, yang menentang nominasi Bathily, dilaporkan mengirim surat protes kepada Guterres, yang menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa efektifnya utusan baru itu untuk mengatasi krisis politik dan ekonomi di negara itu.

Utusan khusus PBB sebelumnya, Jan Kubis, mengundurkan diri pada 23 November 2021, setelah 10 bulan menjabat. Dan sejumlah kandidat yang diusulkan oleh Guterres ditolak oleh para anggota dewan, Libya atau negara tetangga.

Pada Desember, Guterres mengangkat diplomat veteran AS Stephanie Williams, seorang mantan wakil utusan khusus PBB di Libya, sebagai penasihat khusus -- pekerjaan yang tidak memerlukan persetujuan dewan.

Williams meninggalkan jabatan itu pada akhir Juli. Sejak itu, tidak ada yang memimpin misi itu di tengah krisis konstitusi dan politik yang dihadapi warga Libya.

Libya telah menghadapi kekacauan sejak pergolakan yang didukung NATO menggulingkan dan membunuh diktator Moammar Gadhafi pada 2011. Selama bertahun-tahun, negara itu terpecah belah antara pemerintah yang bersaingan, masing-masing didukung militan yang memberontak dan pemerintah asing. [vm/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG