Tautan-tautan Akses

Seniman Perancis Tunjukkan Aksi Solidaritas untuk Jurnalis Aljazair yang Ditahan


Orang-orang menghadiri pemasangan terpal yang menggambarkan jurnalis yang dipenjara Khaled Drareni di Paris, 15 Oktober 2020. (Foto: AFP)
Orang-orang menghadiri pemasangan terpal yang menggambarkan jurnalis yang dipenjara Khaled Drareni di Paris, 15 Oktober 2020. (Foto: AFP)

Para pengemudi kendaraan di salah satu jalan paling ramai di Paris, Kamis (15/10), disambut oleh potret Khaled Drareni yang tersenyum. Ia adalah seorang koresponden dari badan pengamat media Wartawan Tanpa Tapal Batas dan jaringan TV Perancis TV5 Monde, yang dipenjara di Aljazair.

Dirancang oleh seniman jalanan Paris dan diberi judul C215, potret berukuran 18 meter kali 18 meter itu dipasang tepat satu bulan setelah pengadilan naik banding Aljazair memutuskan bahwa Drareni harus menjalani hukuman penjara dua tahun karena liputannya tentang protes anti-pemerintah.

Kelompok kebebasan media mengatakan, keputusan pengadilan naik banding itu menunjukkan ancaman terhadap diri jurnalis online, dan kemunduran dari kebebasan pers di Aljazair sejak Presiden Abdelmadjid Tebboune berkuasa pada 2019.

“Ukuran potret ini cocok dengan tekad kami untuk menuntut pembebasan Khaled, yaitu besar sekali,” kata Sekretaris Jenderal Wartawan Tanpa Tapal Batas Christophe Deloire dalam sebuah pernyataan. "Penahanan Drareni konyol dan tidak adil. Dia sekedar melakukan tugasnya sebagai jurnalis dan pembebasan dirinya merupakan masalah yang sangat mendesak.”

Pihak berwajib Aljazair menangkap Drareni pada 5 Maret dan menuduh dia “menghasut sebuah pertemuan yang tidak bersenjata” dan “mengancam keamanan nasional” dalam dua posting media sosial dan juga tuduhan terkait akreditasi.

Pada saat itu, pendiri dari saluran berita berbahasa Arab Casbah Tribune, sedak meliput protes anti pemerintah Hirak yang mulai dilakukan di Aljazair pada Februari 2019.

Gerakan Hirak dimulai sebagai tanggapan terhadap usaha Abdelaziz Bouteflika untuk meraih masa jabatan presiden yang ke lima. Bouteflika kemudian undur diri, tetapi protes anti pemerintah masih terus berlangsung.

“Kasus Drareni memperoleh perhatian sangat besar karena banyak orang merasa mereka seperti dia. Dia mewakili masyarakat jurnalis online yang mengambil risiko,” kata Sherif Mansour, koordinator program Timur Tengah untuk organisasi kebebasan pers Komite bagi Perlindungan Jurnalis. [jm/pp]

XS
SM
MD
LG