Para petugas keamanan di Hotel Corinthia di ibukota Tripoli menyatakan, para penyerang menyerbu bangunan hotel itu setelah meledakkan kendaraan mereka dan menembaki staf hotel itu, Selasa (27/1).
Belum jelas benar siapa yang melancarkan serangan, tetapi sebuah kelompok yang mengaku bernama Provinsi Negara Islam Tripoli mengaku bertanggungjawab dalam pernyataannya di internet.
Tulisan-tulisan di media sosial mengaitkan serangan hotel itu dengan pembalasan atas penangkapan Nazih Abdul-Hamed al-Ruqai, yang juga dikenal sebagai Abu Anas al-Libi, oleh pasukan Amerika pada tahun 2013.
Al-Libi, seorang warga asli Libya, dikaitkan dengan serangan bom al-Qaida tahun 1988 terhadap kedutaan-kedutaan besar Amerika di Kenya dan Tanzania. Ia meninggal sewaktu dalam proses menunggu diadili di Amerika Serikat pada awal Januari.
Corinthia adalah hotel di mana para penculik menawan sebentar mantan Perdana Menteri Ali Zidan pada tahun 2013.
Libya sedang berupaya keras menciptakan stabilitas lebih dari tiga tahun setelah tersingkirnya mantan pemimpin Moammar Gadhafi, dengan banyak kelompok berusaha untuk merebut wilayah.
Sebuah kelompok yang disebut Libya Dawn merebut Tripoli tahun lalu, membuat pemerintahan Perdana Menteri Abdullah al-Thani yang didukung internasional terpaksa berkedudukan di bagian timur.
Faksi-faksi yang saling bertentangan di Libya melanjutkan perundingan perdamaian di Jenewa hari Selasa dalam upaya membentuk pemerintah persatuan.