Sejumlah peretas menimbulkan gangguan di seluruh Eropa, terutama Ukraina.
Pejabat-pejabat pemerintah dan perusahaan melaporkan adanya gangguan serius pada jaringan listrik, bank dan kantor pemerintah di Ukraina. Perusahaan minyak Rusia ‘’Rosneft’’ juga melaporkan telah menjadi korban peretasan, demikian pula perusahaan pengiriman raksasa Denmark ‘’AP Moller-Maersk’’.
‘’Kami berbicara tentang serangan dunia maya,’’ ujar Anders Rosendahl, juru bicara kelompok yang berkantor di Kopenhagen itu. ‘’Serangan ini telah mempengaruhi semua cabang bisnis kita, di dalam dan luar negeri,” tambahnya.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Pavlo Rozenko hari Selasa (27/6) memasang foto sebuah layar komputer berwarna hitam di Twitter dan mengatakan sistem komputer di kantor pemerintah pusat telah ditutup.
Hanya sedikit informasi tersedia tentang siapa yang berada di balik gangguan itu, tetapi pakar-pakar teknologi yang memeriksa “screenshot” yang beredar di media sosial mengatakan ada ciri khas “ransomware” – program yang menyimpan data sandera dengan mengacaknya hingga dilakukan pembayaran semacam uang tebusan.
Dunia masih belum pulih dari wabah “ransomware” sebelumnya – atau yang dikenal sebagai “WannaCry” atau “WannaCrypt” – yang menyebar dengan cepat menggunakan piranti penyusup digital yang awalnya dibuat oleh Badan Keamanan Nasional Amerika NSA dan baru-baru ini bocor di internet. [em/jm]