Organisasi bantuan internasional Save the Children mengatakan seorang staf lagi meninggal akibat serangan terhadap kantor-kantornya di Jalalabad, kota di Afghanistan Timur, membuat jumlah korban tewas menjadi empat orang. Save the Children dalam suatu pernyataan hari Kamis menyatakan identitas stafnya yang meninggal telah dikukuhkan, yaitu seorang lelaki berusia 20-an.
Para pejabat Afghanistan menyatakan sekelompok lelaki bersenjata menyerbu kantor Save the Children, Rabu (24/1), setelah seorang pelaku serangan bunuh diri meledakkan bom mobil di pintu masuk kantor. Pasukan keamanan terlibat dalam baku tembak yang lama dengan penyerang sebelum mengakhiri serangan itu.
ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Nauert mengatakan melalui Twitter bahwa “Kami mengecam keras serangan dan menyampaikan perasaan duka cita terdalam kepada para korban dan keluarga mereka.”
Jalalabad adalah ibukota provinsi Nangarhar, yang menjadi kubu pertahanan ISIS Provinsi Khorasan (ISKP), yaitu cabang ISIS di Pakistan dan Afghanistan. Taliban Afghanistan juga aktif di daerah tersebut tetap membantah terlibat dalam serangan hari Rabu.
Militer Afghanistan dan pasukan NATO masih berjuang memerangi ISKP di beberapa bagian Nangarhar. Ini adalah provinsi di mana paling banyak anggota pasukan Amerika tewas tahun lalu. Dari 21 tentara Amerika yang tewas dalam pertempuran di seluruh dunia, sepertiganya tewas di Nangarhar. [uh]