Serikat Buruh dan Pemerintah Nigeria hari Sabtu gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pemogokan selama satu pekan, dan menghindari penurunan produksi minyak.
Pembicaraan larut malam hari Minggu antara Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dan para pemimpin serikat buruh gagal mengakhiri pemogokan seluruh negara itu selama seminggu ini menentang harga bensin yang membubung.
Para pemimpin serikat buruh mengatakan pemogokan itu akan diteruskan. Tetapi, mereka mendengarkan himbauan presiden akan penghentian protes jalanan yang berkobar pekan lalu.
Para tokoh serikat buruh mengatakan Presiden Jonathan mengatakan kepada mereka ada laporan yang serius bahwa pihak luar berencana membajak protes itu. Para pengurus serikat buruh itu mengatakan mereka tidak ingin membahayakan nyawa orang yang tidak bersalah.
Raykat Nigeria marah karena pemerintah menghapuskan subsidi BBM pada tahun baru, salah satu manfaat yang jarang dinikmati sebagian besar warga dari kekayaan minyak negara itu.
Penghapusan subsidi telah mengakibatkan harga bensin naik berlipat ganda, diikuti kenaikan harga pangan dan angkutan.
Para pegawai negeri melakukan pemogokan pekan lalu, tetapi membatalkan ancaman mereka untuk menghentikan produksi minyak Nigeria.
Serikat pekerja bertemu Presiden Goodluck Jonathan dan sejumlah pejabat lainnya untuk membahas soal pencabutan subsidi BBM yang diberlakukan tanggal awal tahun 2012 ini. Namun setelah perdebatan selama beberapa jam, kedua pihak mengatakan pertemuan berakhir tanpa kompromi. Belum jelas apakah serikat buruh masih berencana untuk menutup produksi minyak.
Salah satu serikat buruh utama Nigeria mengatakan akan menghentikan produksi minyak di Nigeria jika pemerintah tidak memberlakukan kembali subsidi, sebuah langkah yang dapat menimbulkan dampak pada perekonomian negara itu dan mempengaruhi harga minyak dunia.
Sementara itu banyak warga Nigeria bergegas ke toko dan pasar untuk membeli persediaan makanan, tetapi mereka juga dihadapkan pada tingginya harga pangan yang diantaranya bahkan naik tiga kali lipat.