Tingkat keberhasilan ini dua kali lebih besar dibandingkan tahun lalu, dan masih ada dua bulan sebelum tahun 2017 berakhir.
Roket nirawak Falcon meluncur hari Senin siang dari Kennedy Space Center, Florida, dengan mengangkut satelit komunikasi KT SAT milik perusahaan Korea Selatan. Satelit Koreasat terbaru ini akan menggantikan satelit yang gagal meluncur pada tahun 2006, dan dapat melayani baik kawasan Asia maupun Timur Tengah.
Begitu terpisah, roket pendorong tingkat pertama setinggi bangunan 15 tingkat akan terbang menuju tempat pendaratan di Samudra Atlantik dan mendarat dalam posisi tegak. Sambungan televisi saat pendaratan hilang. Namun SpaceX mengkonfirmasi keberhasilan tersebut meskipun kondisi laut bergelombang dan adanya api yang keluar saat roket mendarat. Apinya berhasil dipadamkan.
“Sedikit panas, namun roket tingkat pertama tersebut tidak mengalami kerusakan apapun,” ujar seorang komentator peluncuran dari kantor pusat perusahaan di Hawthorne, California.
SpaceX berharap dapat menggunakan kembali roket pendorong untuk menghemat waktu dan uang. Pembuat roket lainnya lazimnya membuat roket pendorong ke laut setelah pengiriman misi ke orbit.
Perusahaan tersebut telah meluncurkan roket setiap bulannya tahun ini – sebuah catatan pribadi – meluncurkan roket Falcon dari kedua sisi pantai Amerika Serikat. [ww]
