“Hampir tidak ada tokoh Asia lain yang berpengaruh sebesar Lee. Wafatnya beliau mengingatkan akan besarnya peran yang ia pegang dalam pengendalian dan pembentukan Singapura modern,” kata kutipan dari penganugerahan penghargaan itu.
Lee, yang meninggal dunia bulan Maret pada usia 91 tahun, mendapat upacara pemakaman pahlawan setelah banjirnya ucapan duka-cita dari warga Singapura yang menikmati salah satu taraf hidup paling tinggi di Asia.
Ia sering dimintai pandangannya oleh para pemimpin dunia mengenai masalah Asia.
Tetapi, Lee, yang menjabat perdama menteri dari tahun 1959 sampai 1990, juga dikecam di dalam dan luar negeri karena membatasi kebebasan politik, termasuk pembungkaman pers, pemenjaraan penentang politiknya dan menggugat para pengeritik atas tuduhan pencemaran nama baik.
Harian Strait Times, yang didirikan 170 tahun yang lalu, meluncurkan penghargaan itu tahun 2012.
Pemenang pertama adalah presiden Myanmar Thein Sein, yang memulai reformasi politik di bekas negara yang dikuasai militer itu. Tahun 2013, penghargaan tersebut diperoleh bersama oleh Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Perdana Menteri India Narendra Modi dipilih penerimanya tahun 2014. [gp]
