Pemerintah pusat memastikan dimulainya pembangunan industri perkapalan nasional, untuk mendukung program tol laut yang digagas pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan pembangunan tol laut akan diintegrasikan dengan pembangunan lima pelabuhan besar di Indonesia, yang ditunjang oleh pertumbuhan industri pembuatan kapal.
“Tol laut itu kan antara lain membuat lima pelabuhan besar ya, satu di Belawan-Medan, Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Makasar, dan terakhir Sorong (Papua). Itu kan berarti membangun galangannya, kan perlu kapalnya. Nah kapalnya itu dibuat oleh 198 galangan kapal Indonesia, tapi dua yang cukup besar dan paling besar adalah disini, PT. PAL dan PT Dok Perkapalan Surabaya,” jelas Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator Kemaritiman.
Indroyono Soesilo mengatakan, Surabaya akan menjadi salah satu kawasan pengembangan poros maritim nasional, dengan dibangunnya industri pembuatan kapal selam maupun kapal angkutan barang.
“Kita akan beli 3 kapal selam dari Korea Selatan, tapi caranya yang ketiga buatan kita. Jadi 2 yang pertama dibangun disana dengan ahli kita sudah ikut disana, yang 2 pertama itu dibangun di Korea, ahli kita sudah ikut disana, di Busan kan. Begitu ahli kita ikut bangun yang pertama, bangun yang kedua, yang ketiga disini sudah pintar, di PT. PAL,” lanjut Indroyono Soesilo.
Indroyono menambahkan, dorongan terhadap industri pembuatan kapal nasional akan diberikan melalui pemberian insentif, yang akan memungkinkan industri lokal semakin maju dan berkembang.
“Mereka siap bangkit ya, industri galangan kapal, dengan syarat di beri insentif, baik insentifnya, insentif fiskal, maupun insentif nonfiskal. Dan saya kira ini sudah mulai berjalan, diberi PPH-nya dan PPH-nya kurang dari yang standard, termasuk yang non-fiskal,” tambahnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf mengatakan, pembangunan poros maritim dengan memperkuat industri kelautan, harus diimbangi dengan penataan perumahan nelayan serta penguatan kapasitas sumber daya manusia.
“Yang kaitannya dengan poros maritim ini kan salah satunya adalah nelayan, bagaimana kampung-kampung nelayan ini, disamping SDM-nya diurus, tata kelola tata niaganya juga dibenahi, tapi juga bagaimana perumahan-perumahan mereka ini diurus. Itu saya kira 3 itu kalau jalan akan mempercepat kesejahteraan,” kata Saifullah Yusuf.