Pusdatina Covid-19 Sulteng menyebutkan jumlah terbanyak kasus aktif berada di Kota Palu dengan 784 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan maupun isolasi mandiri. Posisi kedua ditempati Kabupaten Morowali yang mencatatkan 379 kasus, disusul oleh Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 178.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, dokter Huzaema kepada VOA, Jumat (8/1) menjelaskan penularan virus corona di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah itu bersifat transmisi lokal atau dari orang ke orang yang harus diantisipasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Sekarang ini kan transmisi lokal, artinya kita tidak tahu di samping kita positif apa tidak. Pada saat kita tidak menerapkan protokol kesehatan kemungkinan untuk tertular besar. Jadi pokok masalahnya adalah bagaimana kepatuhan masyarakat, karena virus itu tidak terbang sendiri, harus bertular dari orang ke orang,” ujar Huzaema.
Selain mengingatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah kota Palu adalah dengan memantau secara ketat para pelaku perjalanan yang tiba dari kabupaten lain di Sulteng. Menurut Huzaema, pemeriksaan kesehatan ketat di perbatasan sepanjang periode Desember 2020 menemukan adanya 23 individu yang tengah melakukan perjalan ternyata terjangkit virus corona.
“Kalau kasus pelaku perjalan, 23 itu kita tidak temukan, pulang ke rumahnya, taruhlah tiga orang di rumahnya, sudah 69. Keluyuran kemana-mana, maka potensi untuk seluruh masyarakat kota Palu terjadi Covid,” paparnya.
“Pelaku perjalanan yang tidak terkontrol bisa tambah membludak, bahkan kota Palu bisa menjadi zona hitam” ujar Huzaema mengingatkan.
Saat ini pelaku perjalanan antarkabupaten yang hendak ke Palu wajib memiliki hasil pemeriksaan rapid antibodi non-reaktif berlaku 5x24 jam, sedangkan pelaku perjalanan dari luar Provinsi Sulawesi Tengah wajib memiliki hasil pemeriksaan rapid antigen non-reaktif dengan masa aktif 3x24 jam.
Ishak Hakim (35) seorang jurnalis asal Poso yang sedang terjangkit virus corona mengatakan tidak mengetahui bagaimana ia bisa tertular virus corona, padahal dia sudah berupaya kuat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Ishak sedang menjalani isolasi mandiri setelah terkonfirmasi dinyatakan positif Covid-19 sejak tanggal 7 Januari 2021.
“Gejala yang saya rasakan itu hilangnya rasa penciuman dan rasa makanan,” ungkap Ishak yang dihubungi melalui sambungan telepon.
Ishak mengatakan seminggu setelah kembali dari Kabupaten Tolitoli jelang akhir tahun 2020, dia sempat mengalami demam yang kemudian diikuti hilangnya kemampuan indera penciuman dan perasa. Tiga hari kemudian, Ishak memutuskan untuk melakukan pemeriksaan rapid antigen secara mandiri di sebuah klinik di Kota Palu pada 7 Januari 2021. Dia menambahkan istri dan anaknya yang berusia delapan bulan dinyatakan negatif Covid-19 dalam pemeriksaan yang sama.
Gubernur Sulteng Ikut Terinfeksi Corona
Haris Kariming, Pelaksana Tugas Biro Humas dan Protokole Pemprov Sulteng, menyatakan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan wakilnya Rusli Dg Pallabi dinyatakan positif terinfeksi virus corona berdasarkan hasil pemeriksaan uji usap pada Selasa (5/1). Saat ini keduanya sedang menjalani isolasi mandiri.
“Pada kesempatan ini, Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur menjalankan roda pemerintahan di Sulawesi Tengah secara virtual,” jelas Haris Kariming. Ia menambahkan kondisi keduanya baik tanpa ada keluhan apapun.
Pusdatina Covid-19 Sulteng menyebutkan secara kumulatif total kasus infeksi virus corona di provinsi ini berjumlah 4.373. Jumlah yang pulih mencapai 2.402 (54,93 persen) dan meninggal dunia 120 orang (2,74 persen).
Daerah dengan risiko tinggi penularan virus corona di Sulteng adalah Kota Palu, Kabupaten Poso, Toli-Toli, Parigi Moutong, Banggai dan Morowali. [yl/ah]