Walikota Bandung Ridwan Kamil termasuk tokoh yang paling dijagokan untuk memenangkan pemilihan Gubernur Jawa Barat, yang menurut rencana akan dilangsungkan pada Juni 2018. Asumsi ini diperkuat oleh hasil survei dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Survei yang dilakukan pada pertengahan Juni lalu itu disampaikan oleh Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam jumpa pers di Jakarta hari Kamis (13/7). Hadir pula Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Nasional Demokrat Jawa Barat Saan Mustopa, Ketua Divisi Komunikasi Partai Demokrat Imelda Sari, dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Pareira. Deni Irvani mengakan berdasarkan survei atas 820 responden yang merupakan warga Jawa Barat yang memiliki hak pilih – dalam arti sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan – diketahui bahwa Ridwan Kamil memperoleh dukungan jauh lebih besar dibanding calon-calon lain.
Sekitar 31,4 persen warga Jawa Barat menyatakan akan memilih Ridwan Kamil; 13 persen memilih Deddy Mizwar (kini Wakil Gubernur Jawa Barat); 12,3 persen memilih Dedi Mulyadi (kini Bupati Purwakarta); 8,3 persen milih Dede Yusuf (kini anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat); dan 7,5 persen memilih Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym (pemimpin Pesantren Daarut Tauhid, Bandung).
Deni menambahkan dukungan atas Ridwan Kamil semakin nyata terlihat, ketika warga diminta menyatakan pilihan bila akhirnya hanya ada dua kandidat yang berhadapan dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat.
"Ridwan Kamil dapat 49,5 persen, lebih tinggi dibanding Deddy Mizwar 36,8 persen. Head to head antara Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil 57,7 persen dan Dedi Mulyadi 22,2 persen. Head to head Ridwan Kamil dengan Aa Gym, 60,8 persen Ridwan kamil melawan 22,6 persen Aa Gym," papar Deni.
Deni menambahkan perilaku pemilih di Jawa Barat didominasi pemilih otonom, karena 81 persen pemilih di Jawa Barat menyatakan pilihannya didasarkan pada keyakinan sendiri, bukan karena ikut pihak lain.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Nasional Demokrat Jawa Barat Saan Mustopa berharap makin mendekati hari pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun depan, elektabilitas Ridwan Kamil makin tinggi karena menurutnya ada beberapa faktor mengapa tokoh muda itu unggul.
“Yang utama karena citra Ridwan Kamil pada hampir semua indikator positif dibanding figur-figur lain,” tegasnya.
Hasil survei SMRC menunjukkan Ridwan Kamil dinilai memiliki perhatian pada rakyat (86 persen), jujur atau bersih dari korupsi (78 persen), tegas (88 persen), dan mampu memimpin (85 persen).
"Kalau tingkat popularitasnya Ridwan Kamil ini maksimal, bisa menyentuh di atas 90 persen, saya meyakini itu akan berimbas pada naiknya elektabilitas. Jadi memang temuan ini menjadi masukan penting, bagaimana Nasdem dengan Ridwan Kamil itu menaikkan tingkat popularitas di masyarakat Jawa Barat untuk menaikkan elektabilitas Ridwan Kamil sampai 2018," ujar Saan.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai pemilihan Gubernur Jawa Barat selalu menghasilkan kejutan. Ia mencontohkan bagaimana Agum Gumelar yang sangat diunggulkan dalam pilkada Gubernur Jawa Barat sebelumnya, ternyata kemudiah kalah dari Ahmad Heryawan.
Andreas menambahkan dari dua survei sebelumnya juga hasilnya sama dengan jajak pendapat dilakukan SMRC, yakni ada tiga figur yang unggul untuk ikut pemilihan Gubernur Jawa Barat, yakni Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi.
"Popularitas itu tidak sama dengan elektabilitas, tapi kecenderungan pada tingkat kesukaan, lebih dominan, lebih mempengaruhi. Sehingga ini masih memungkinkan kalau calon bisa tampil dengan tingkat kesukaan yang baik," tukas Andreas.
Terkait pertarungan partai poltik, penelitian SMRC menunjukkan bila pemilu digelar di Jawa Barat saat survei dilakukan, Golkar akan memperoleh 15,4 persen suara, PDIP (14,5 persen), Gerindra (8,6 persen), PKS (7,2 persen), PPP (6,7 persen), dan Demokrat (6,5 persen). [fw/em]