Pemimpin kelompok oposisi Birma – Aung San Suu Kyi – hari Rabu memberi sambutan gembira kepada para atlet Olimpiade Khusus Musim Dingin 2013 di kota resor ski Pyeong-chang – Korea Selatan.
Tokoh demokrasi itu menghadiri KTT Pembangunan Global yang diselenggarakan di sela-sela pertandingan itu. Dalam konferensi pers, Aung San Suu Kyi menyamakan masa tahanan rumah yang dialaminya selama bertahun-tahun di Birma dengan pengalaman para warga difabel tersebut.
Pemenang Nobel itu mengatakan ia “merasa kecil” dibanding dengan komitmen ribuan atlet yang ikut serta dalam pertandingan itu. Ia mengatakan adalah penting bagi warga difabel untuk diperbolehkan aktif dalam komunitas mereka, dan partisipasi semacam ini adalah kunci untuk menjamin HAM.
Aung San Suu Kyi juga mengemukakan tentang ketegangan sektarian di Birma, dengan menegaskan bahwa “berbeda” dari yang lain tidak menimbulkan ancaman bagi seluruh masyarakat.
Aung San Suu Kyi sedang melakukan lawatan lima hari ke Korea Selatan. Hari Kamis ia akan mengunjungi kota Gwangju untuk menerima penghargaan HAM yang lama tertunda karena ia berada dalam tahanan rumah ketika anugerah itu diumumkan. Ia dibebaskan tahun 2010 oleh pemerintah reformasi Birma dan sejak saat itu menjadi anggota parlemen.
Tokoh demokrasi itu menghadiri KTT Pembangunan Global yang diselenggarakan di sela-sela pertandingan itu. Dalam konferensi pers, Aung San Suu Kyi menyamakan masa tahanan rumah yang dialaminya selama bertahun-tahun di Birma dengan pengalaman para warga difabel tersebut.
Pemenang Nobel itu mengatakan ia “merasa kecil” dibanding dengan komitmen ribuan atlet yang ikut serta dalam pertandingan itu. Ia mengatakan adalah penting bagi warga difabel untuk diperbolehkan aktif dalam komunitas mereka, dan partisipasi semacam ini adalah kunci untuk menjamin HAM.
Aung San Suu Kyi juga mengemukakan tentang ketegangan sektarian di Birma, dengan menegaskan bahwa “berbeda” dari yang lain tidak menimbulkan ancaman bagi seluruh masyarakat.
Aung San Suu Kyi sedang melakukan lawatan lima hari ke Korea Selatan. Hari Kamis ia akan mengunjungi kota Gwangju untuk menerima penghargaan HAM yang lama tertunda karena ia berada dalam tahanan rumah ketika anugerah itu diumumkan. Ia dibebaskan tahun 2010 oleh pemerintah reformasi Birma dan sejak saat itu menjadi anggota parlemen.