Wakil-wakil Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Kabul, yang menghantam Kedutaan Besar Amerika Serikat, markas besar Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO dan markas besar badan intelijen utama pemerintah Afganistan.
Suara tembak menembak menggema di sekitar pusat kota, Selasa (13/9), menyebabkan penduduk berlarian guna menyelamatkan diri. Pemberontak juga menggunakan granat dan senjata-senjata lain.
Di Brussel, Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan kepada wartawan, ia yakin pihak berwenang Afghanistan dapat menguasai keadaan dan bahwa siasat Taliban pada akhirnya akan gagal. "Kami mengikuti perkembangan keadaan dengan cermat. Kami yakin pada kemampuan pihak berwenang Afghanistan untuk menghadapi situasi. Taliban berusaha menguji masa transisi, tetapi mereka tidak akan dapat menghentikannya," ujar Rasmussen.
Rasmussen menambahkan, pengalihan pengamanan berada pada jalurnya dan akan terus berlangsung. Dengan bertambahnya pasukan NATO di Afghanistan, pemberontakan tidak lagi efektif di medan perang seperti masa-masa pertempuran yang lalu. Jadi, dalam bulan-bulan belakangan ini, Taliban telah mengubah siasat mereka dengan melancarkan serangan yang ditujukan pada sasaran-sasaran penting.
Ada laporan mengenai beberapa penduduk sipil yang menjadi korban di Kabul, dan paling sedikit seorang polisi tewas. Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Siddiq Siddiqi, mengatakan beberapa penyerang tewas dalam serangan terhadap Kedubes AS tersebut.
"Mereka menyerbu sebuah gedung yang belum selesai dibangun dan melepaskan tembakan ke arah polisi. Dua di antara mereka ditembak mati oleh polisi kami. Tiga orang masih ada di sana, tapi kami berharap bisa membunuh mereka dalam waktu dekat," ujar Siddiqi.
Kedutaan Amerika mengatakan dalam pernyataan pers bahwa kompleksnya tersebut ditembaki. Tetapi, katanya, tidak ada pegawai Kedutaan Amerika yang menjadi korban.
Selasa pagi, ada peningkatan dalam laporan-laporan intelijen yang mengatakan bahwa segera akan terjadi serangan di Kabul, dan beberapa jalan di kota itu telah ditutup. Tetapi, itu tidak mencegah serangan-serangan yang dilancarkan kemudian pada hari itu.
Pihak berwajib Afghanistan mengatakan telah menutup beberapa bagian pusat kota Kabul, di mana serangan sedang berlangsung dan mereka menugaskan bala bantuan untuk mengatasi situasi.
NATO juga telah menanggapi serangan itu dan memberikan bantuan lewat udara bagi pasukan Afganistan dalam menumpas pemberontak.