Pihak berwenang di Thailand mengatakan seorang laki-laki mengaku telah membajak akun twitter Perdana Menteri Yingluck Shinawat dan mengunggah sejumlah pesan yang menghina.
Menteri Informasi Anudith Nakornthap menampilkan laki-laki tersebut dalam konferensi pers di ibukota Bangkok hari Rabu (5/10).
Ia mengatakan Ekkavit Tongdeeworakul telah menunjukkan penyesalan dan akan menggunakan keahliannya untuk membantu kementerian itu memerangi situs-situs yang melecehkan kerajaan tersebut.
Anudith mengatakan Ekkavit, mahasiswa sebuah universitas di Bangkok berusia 22 tahun, menyerahkan diri setelah polisi melacak komputernya sebagai sumber pembajakan akun twitter.
Ia mengatakan Ekkavit mungkin dituduh melanggar Undang-Undang Kejahatan Komputer, dan apabila dinyatakan bersalah, ia bisa dijatuhi hukuman penjara hingga dua tahun.