Tautan-tautan Akses

Tiffany Haadish: Saya Masih Berupaya Kontak Keluarga di Ethiopia dan Eritrea


Seorang wanita Ethiopia dan anak-anaknya yang melarikan diri dari perang di wilayah Tigray, membawa barang-barang mereka saat tiba di kamp Um-Rakoba, di perbatasan Sudan-Ethiopia di negara bagian Al-Qadarif, Sudan, 19 November 2020. (Foto: REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah)
Seorang wanita Ethiopia dan anak-anaknya yang melarikan diri dari perang di wilayah Tigray, membawa barang-barang mereka saat tiba di kamp Um-Rakoba, di perbatasan Sudan-Ethiopia di negara bagian Al-Qadarif, Sudan, 19 November 2020. (Foto: REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah)

Aktris dan komedian terkenal Tiffany Haddish tidak dapat menyembunyikan perasaannya dalam wawancara baru-baru ini ketika menyinggung krisis kemanusiaan di Tigray, Ethiopia; dengan mengatakan ayahnya berasal dari kawasan itu.

Dalam wawancara promosi suatu produk vitamin untuk mengukung program WhyHunger's Hungerthon, Haddish mengatakan ia “sangat prihatin” dengan konflik di Tigray.

“Saya ingin orang-orang tahu bahwa ada hal tragis yang sedang terjadi di bagian timur Afrika, di Ethiopia dan Eritrea, di mana ayah saya berasal. Ada rudal diluncurkan ke sana. Saya masih berupaya menghubungi beberapa saudara saya. Saya setiap hari berdoa agar mereka baik-baik saja. Saya belum mendengar apapun dari mereka, jadi saya sangat prihatin,” ujarnya.

Pemerintah Ethiopia telah memerangi pasukan di Tigray sejak 4 November lalu, ketika pasukan itu menyerang pangkalan militer di sana. Pemerintah Ethiopia mengaku telah melancarkan serangan udara, dan sebaliknya pasukan di Tigray mengaku telah meluncurkan beberapa rudal. Masing-masing pihak mengklaim pihak lainnya ilegal, pasca perselisihan antara Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed dan pemimpin Tigray yang sebelumnya menguasai koalisi partai yang berkuasa di negara itu.

Dengan masih terputusnya jaringan komunikasi di kawasan itu, tidak seorang pun tahu berapa banyak orang yang tewas dalam bentrokan di mana sebagian pengamat membandingkannya dengan perang antar negara di Tanduk Afrika itu.

“Di seluruh Afrika, ada sejumlah hal tragis yang terjadi dan saya masih berupaya mencari tahu, mengapa ini terjadi? Saya melakukan riset, membaca, mengamati dan masih belum mengetahuinya. Namun siapa pun yang bersalah, yang terpenting nyawa orang diambil dengan cara yang sangat putus asa, dan ini tidak OK. Saya sangat emosional tentang hal ini. Saya tidak bisa membicarakan hal ini karena saya tidak memahami mengapa hal ini terjadi. Mengapa kita saling bunuh?” tanya Haddish.

Sementara mencari informasi tentang nasib anggota keluarganya dan orang-orang lain yang terjebak dalam konflik itu, aktris dan komedian ini juga membahas beberapa perkembangan positif. Ia mengungkapkan bahwa berat badannya turun lebih dari 18 kilogram saat pandemi virus corona ini. Juga bahwa ia sedang syuting dua film.

Peringatan WhyHunger's ke-35 – yang menyediakan sumber daya penting untuk mendukung gerakan di akar rumput dan mendorong solusi komunitas yang berakar dari keadilan ekonomi, rasial, sosial dan lingkungan hidup – akan berlangsung pada 24 November mendatang. Selain siaran radio live di Entercom New York, akan hadir sejumlah artis secara virtual lewat #Hungerthon. [em/pp]

XS
SM
MD
LG