Militer Afghanistan yang amat membutuhkan peralatan lebih canggih, mengalami tingkat kematian 30 persen lebih tinggi pada tahun 2014.
Pada saat Amerika Serikat dan NATO menarik mundur semua pasukan tempur menjelang tanggal 31 Desember, militer Afghanistan akan benar-benar berjuang sendiri di medan perang untuk pertama kalinya sejak invasi AS tahun 2001.
Amerika telah menghabiskan dana $62 milyar sejak itu untuk melatih dan memperlengkapi pasukan keamanan Afghanistan. Akan tetapi, para pakar militer Afghanistan tetap prihatin bahwa mereka tidak mempunyai cukup tentara dan peralatan.
Sebagian kekhawatiran itu berkurang dengan ditandatanganinya persetujuan keamanan bilateral antara AS dan Afghanistan, tanggal 30 September lalu.
Persetujuan tersebut mengizinkan sekitar 10 ribu tentara Amerika menetap di Afghanistan, untuk melatih, menasihati dan membantu pasukan negara itu setelah tahun ini.
Sekutu NATO Amerika diduga akan menyumbang sekitar lima ribu tentara. Yang lebih penting adalah bantuan sebesar $4,1 milyar kepada pemerintah Afghanistan, dapat membayar gaji tentara, membeli peluru dan bahan bakar bagi kendaraan-kendaraan mereka.