Tiongkok menyatakan akan terus menyensor internet dengan ketat guna melindungi kepentingan nasional, mempertahankan sebuah kebijakan yang telah menuai keprihatinan mengenai kebebasan media.
Dalam dokumen kebijakan yang baru keluar, pemerintah Tiongkok menghimbau negara lain agar menghormati Undang-Undang Internet mereka, yang dikatakan perlu untuk melindungi keamanan negara dan memelihara kesatuan nasional.
Amerika Serikat mengecam keras kebijakan yang diambil Tiongkok mengontrol internet.
Berdasarkan UU, pemerintah Tiongkok memblok akses ke situs popular seperti Facebook, Twitter dan YouTube. Para pengecam menjuluki kebijakan sensor Tiongkok itu 'Great Firewall,' pelesetan dari salah satu keajaiban dunia di negara ini.
Menurut Tiongkok, sedikitnya 380 juta warga negara atau sekitar 29 persen populasi Tiongkok, memiliki akses internet. Dokumen itu menyatakan pemerintah berencana meningkatkan jumlah itu menjadi 45 persen selama lima tahun ke depan.
