Kandidat calon presiden unggulan Partai Republik Donald Trump hari Rabu (27/4) menyerukan perubahan besar-besaran pada kebijakan luar negeri Amerika, dengan mendahulukan kepentingan rakyat Amerika, dan mengkliam kebijakan luar negeri sekarang ini “merupakan malapetaka total”.
Trump – yang pernah menjadi pembawa acara pertunjukan TV realitas dan belum pernah menduduki jabatan hasil pilihan rakyat – sebelumnya tidak pernah menjabarkan tujuan-tujuan kebijakan luar negerinya dengan cara yang komprehensif.
Namun, dalam pidato selama 38 menit di sebuah hotel di Washington DC itu, Trump menyerang cara Presiden Barack Obama menangani urusan-urusan luar negeri Amerika dan keputusan yang diambil pejabat tinggi sebelumnya – yaitu mantan menteri luar negeri Hillary Clinton. Clinton kemungkinan akan menjadi calon presiden Partai Demokrat dan berhadapan dengan Trump dalam pemilu nasional November nanti jika Trump memenangkan nominasi calon presiden Partai Republik.
Trump menuduh Obama dan Clinton menjalankan kebijakan luar negeri yang “sembrono, tanpa arah dan tanpa kemudi”. Ditambahkannya, kebijakan itu “tidak punya visi, tidak ada tujuan, tidak ada arah, tidak ada strategi”-nya.
Tetapi ia juga menyalahkan – tanpa menyebut nama – kebijakan-kebijakan mantan presiden George Walker Bush yang memicu perang selama beberapa tahun di Irak setelah serangan teroris terhadap Amerika pada tahun 2001.
Beberapa saat Trump sebelum menyampaikan pidato di Hotel Mayflower – Washington DC, seorang pemrotes diusir polisi dari dalam hotel. [em]
