Presiden Donald Trump menyetujui ide mempersenjatai guru di ruang kelas dalam pertemuan yang penuh emosi dengan pelajar dan orangtua korban penembakan di sekolah.
Menempatkan bekas militer di semua sekolah “juga bisa mengatasi masalah anda” kata Trump di ruang jamuan kenegaraan, di Gedung Putih. “Kita akan mempelajari itu dengan sungguh-sungguh” kata Trump
Pada satu saat Trump bertanya “apakah tiap orang menyukai ide itu’?
Hanya beberapa yang mengangkat tangan. Trump kemudian bertanya siapa yang menentang dan bertambah banyak yang angkat tangan di antara sekitar 40 orang yang hadir di ruang itu, umumnya pelajar, anggota keluarga serta guru yang langsung terkena akibat dari penembakan di sekolah.
Baca: Pelajar Florida akan Gelar Pawai Protes Terkait Pengawasan Senjata
Presiden Trump juga berseru agar zona bebas senjata di dekat sekolah dicabut sambil menandaskan bahwa pemerintahannya “akan sangat keras dalam soal pemeriksaan atas latar belakang orang yang ingin memiliki senjata’. Dan pemerintahannya juga akan mempelajari kemungkinan menaikkan batas minimum usia pembelian senjata senjata. (Dalam hal ini ada 28 negara bagian yang tidak mengenakan batas umur.
“Kalau seseorang tidak boleh membeli bir karena di bawah umur, orang yang sama juga seharusnya tidak boleh membeli senjata. Ini kan masuk akal,” kata Samuel Zeif, pelaja yang selamat dari penembakan di SMU Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida. Seorang bekas pelajar sekolah itu yang berumur 19 tahun dituduh membunuh 17 orang.
Baca: Trump Dukung Pemeriksaan Latar Belakang Pembeli Senjata yang Lebih Ketat
Angket bersama Washington Post-ABC News pekan ini menunjukkan 86 persen responden yang menyatakan diri sebagai pendukung Partai Demokrat mengatakan undang-undang pembatasan kepemilikan senjata yang tegas akan dapat mencegah penembakan di Florida itu. Dan 67 persen yang menyatakan diri pendukung Partai Republik mengatakan peraturan yang tegas tidak akan dapat mencegah pembantaian tersebut. [as/al]
