Presiden AS Donald Trump hari Senin (13/5) bertemu Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban yang merupakan kunjungan pertama pemimpin kontroversial itu ke Gedung Putih sejak ia kembali berkuasa pada 2010.
Orban, perdana menteri Hungaria dari tahun 1998-2002 yang kembali menjabat sejak 2010, dikecam oleh Uni Eropa, di mana Hungaria menjadi anggotanya juga kelompok-kelompok HAM internasional karena kemerosotan HAM dan demokrasi di negaranya.
Berbicara didampingi mitranya dari Hongaria, Senin di Gedung Putih, Trump memuji kebijakan imigrasi garis keras Orban, yang dikecam kelompok-kelompok HAM di seluruh dunia dan mengatakan Orban telah "melakukan hal yang benar" untuk imigrasi.
"Ia mungkin seperti saya, sedikit kontroversial tetapi tidak apa-apa," kata Trump.
Duduk di sebelah kanan Trump, Orban kepada wartawan Senin mengatakan Hungaria "bangga berpihak pada Amerika dalam memerangi migrasi ilegal".
Kedua pemimpin itu mengatakan pembicaraan mereka dipusatkan pada perdagangan dan "masalah politik global."
Pada hari Jumat, sekelompok Senator AS dan anggota Komite Hubungan Luar Negeri menulis surat kepada Presiden Trump, mendesaknya untuk membahas keprihatinan terkait "kemerosotan tajam demokrasi" Hungaria.
Hungaria mengalami kemerosotan kebebasan, supremasi hukum dan kualitas pemerintahan hampir pada semua indikator," bunyi surat itu. (my)
