Rencana Turki yang tampaknya hendak membangun tembok di sepanjang perbatasannya dengan Iran menghadapi keraguan dari beberapa pakar regional yang mempertanyakan gunanya dan apakah itu akan mengatasi aksi teror lintas perbatasan sebagaimana yang diinginkan Turki.
Laporan minggu lalu pada harian Hurriyet Daily News yang ditulis oleh seorang wartawan yang dekat dengan pemerintah Turki mengutip pihak berwenang Turki yang tidak disebut namanya mengatakan tembok diperlukan untuk menjauhkan militan di Iran yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang terlarang, yang memerangi Turki untuk mendapat otonomi lebih besar.
"PKK punya banyak kamp di wilayah Iran di sepanjang perbatasan dengan Turki,” demikian sumber pemerintah itu dikutip oleh harian itu.
“Kamp-kamp ini menampung antara 800-1.000 pejuang Kurdi. Mereka menyeberang perbatasan, melakukan serangan di Turki dan lari kembali ke seberang perbatasan.”
“Sebagai tindakan berjaga-jaga menghadapi ini, kita akan membangun tembok sepanjang 70 kilometer di perbatasan dekat Agri dan Igdir dan kita akan menutup sisanya dengan Menara dan pagar besi,” kata pejabat itu.
Proposal tembok itu meniru apa yang telah dilakukan Turki di sepanjang perbatasannya dengan Suriah sejak tahun 2014. Turki memasang tembok beton yang di atasnya dipasangi kawat berduri di sepanjang sekitar 900 kilometer perbatasannya dengan Suriah dengan biaya 672 juta dolar. Peningkatan keamanan perbatasan itu dirancang untuk menjauhkan penyusup ISIS dan pasukan yang terkait dengan PKK di Suriah. [my/al]