Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan hubungan antara negaranya dan Israel tidak akan membaik, kecuali jika Israel minta maaf atas penggerebekan sejumlah kapal yang hendak masuk ke Jalur Gaza tahun 2010, yang menyebabkan kematian sembilan aktivis Turki.
Pernyataan tersebut muncul hanya beberapa jam setelah para pejabat Israel mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengabarkan pada Amerika bahwa ia tidak akan mengatakan pada Turki bahwa pihaknya menyesali penggerebekan tersebut.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan memberitahu para wartawan hari Rabu di Istanbul, bahwa Turki akan terus mendesak permohonan maaf itu.
Sebelumnya para pejabat Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberitahu Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton melalui telefon Selasa malam, bahwa Israel tetap pada pendiriannya menolak memohon maaf pada Turki.
Ketegangan politik itu berlangsung berhari-hari sebelum PBB mempublikasikan temuan-temuan penyelidikannya atas penggerebekan sejumlah armada kecil ke Gaza.
Turki tadinya termasuk sahabat dekat Israel di Timur Tengah, namun hubungan tersebut menjadi sangat tegang tahun lalu ketika pasukan komando Israel menggerebek armada bantuan tersebut ketika berlayar menuju Gaza, menewaskan sembilan aktivis Turki di atas kapal-kapal tersebut.