Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan tentara yang melakukan operasi terhadap militan Partai Pekerja Kurdistan (Kurdistan Workers Party/PKK) di Irak utara menemukan mayat 13 orang Turki yang diculik dan dieksekusi di sebuah gua.
Akar mengatakan identitas 13 warga Turki tersebut tidak diketahui dan otoritas tidak mengumumkan penculikan mereka karena alasan keamanan.
Turki, kata Akar dalam pernyataan Minggu (14/2), melancarkan operasi militer terhadap PKK di wilayah Gara Irak utara pada 10 Februari untuk mengamankan perbatasannya. Tentara menemukan warga yang telah diculik sebelumnya.
“Dalam pencarian di gua, 13 mayat warga kami yang diculik ditemukan. Dalam pemeriksaan pertama ditetapkan bahwa 12 warga kami yang tidak bersalah dan tidak bersenjata ditembak di kepala dan syahid dan satu ditembak di bahu dan syahid,” kata Akar.
"Menurut informasi awal yang diberikan oleh dua teroris yang ditangkap hidup-hidup, warga kami dibunuh pada awal operasi oleh teroris yang bertanggung jawab atas gua tersebut," katanya.
PKK belum mengeluarkan pernyataan atas kejadian tersebut.
Akar mengatakan 48 militan tewas dalam operasi itu. Tentara berhasil mengendalikan wilayah operasi mereka, menghancurkan gudang amunisi dan tempat berlindung mereka. Tiga tentara Turki, katanya, tewas dan tiga lainnya cedera dalam operasi tersebut.
Kementerian mengatakan operasi itu dimulai dengan serangan udara dan operasi darat kemudian dilakukan leh tentara yang mendarat di daerah itu dengan helikopter. Turki telah melakukan operasi serupa di Irak utara di masa lalu.
PKK, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, melakukan pemberontakan bersenjata di Turki tenggara -yang sebagian besar orang Kurdi- pada tahun 1984. Lebih dari 40 ribu orang tewas dalam konflik tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, perjuangan Turki melawan PKK semakin terfokus di pegunungan Irak utara, di mana kelompok tersebut memiliki benteng pertahanannya di sekitar pegunungan Qandil, di sepanjang perbatasan Iran. [ah]