Korea Utara meluncurkan sebuah rudal hari Minggu dengan jalur balistik sangat tinggi yang mengisyaratkan bahwa itu mungkin merupakan roket berjarak menengah jenis baru yang mampu melesat sejauh 4.500 kilometer.
Jepang dan Korea Selatan langsung mengecam aksi Korut sebagai ancaman serius bagi kawasan itu dan merupakan pelanggaran resolusi PBB mengenai program senjata Korut.
Dari Tokyo, Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada mengatakan rudal itu ditembakkan dengan orbit bersudut tinggi yang mencapai ketinggian lebih dari 2.000 kilometer. Dia menambahkan rudal itu melesat selama 30 menit, sejauh 700 kilometer, dan jatuh di Laut Jepang, sekitar 400 kilometer dari pantai timur Korut.
Di Washington, sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan Presiden Donald Trump "telah diberitahu mengenai uji coba rudal terbaru oleh Korut.” Pernyataan itu mengatakan, “Mengingat rudal itu berdampak sangat dekat dengan Rusia, bahkan lebih dekat ke Rusia dibandingkan Jepang, Presiden memperkirakan Rusia tentu tidak akan senang.”
Pernyataan singkat itu ditutup dengan mengatakan, “Korut telah bersikap bermusuhan secara terang-terangan sejak lama. Korsel dan Jepang telah memantau situasi ini dengan kami. AS menegaskan kembali komitmen kuat untuk bersatu dengan sekutu dalam menghadapi ancaman serius Korut. Semoga provokasi ini bisa menjadi seruan kepada semua negara untuk menerapkan sanksi yang jauh lebih berat terhadap Korut.” [vm]