Cabang pohon, kabel, sampah dan perabotan berubah menjadi penghalang jalan di kota-kota di Venezuela sebelum fajar hari Kamis, ketika warga Venezuela mengindahkan seruan oposisi untuk menentang pemerintahan Nicolas Maduro.
Di Caracas, sekelompok pemuda bertopeng membakar beberapa barikade dan melempari polisi anti huru-hara dengan batu, yang membalas dengan melemparkan gas air mata. Dengan naik sepeda motor dan memakai helm hitam, Luis Carmona mengatakan kepada VOA, dia tidak akan terpengaruh oleh tawaran Maduro.
"Apa yang kami alami di sini adalah kelaparan," katanya, "dan pemerintah berpikir akan dapat membujuk kami dengan kantong makanan kecil itu? Tidak, kami akan tetap di jalan setiap hari."
Pemogokan 24 jam itu dimaksudkan sebagai ungkapan ketidaksetujuan nasional terhadap rencana Maduro untuk membentuk majelis konstitusional yang akan mengubah sistem politik Venezuela untuk memperkuat kekuasaan partai yang berkuasa atas beberapa institusi yang tetap berada di luar kendalinya.
Oposisi memboikot pemilihan 30 Juli untuk memilih anggota majelis. Maduro mengatakan di televisi nasional, bahwa dia akan terus maju dengan rencana untuk menulis ulang konstitusi negara dan mengatakan, ratusan perusahaan terbesar Venezuela berfungsi "100 persen'' meskipun ada pemogokan. Klaim tersebut tidak dapat dikukuhkan.
Kekerasan selama empat bulan terkait kerusuhan anti-pemerintah telah menewaskan sekitar 100 orang, melukai ribuan lainnya, menyebabkan ratusan di penjara dan semakin merusak ekonomi pada tahun keempat kemerosotannya. [ps/al]