Utusan PBB untuk Timur Tengah Nickolay Mladenov mendesak Israel dan Hamas untuk mundur dari “tepi jurang perang” setelah kedua pihak saling tembak dengan roket hari Rabu (8/8).
“Situasinya bisa dengan cepat memburuk dan menimbulkan konsekuensi gawat bagi semua pihak,” kata Mladenov.
Kelompok militan dilaporkan menembakkan 70 roket ke Israel dari jalur Gaza. Israel membalas dengan serangan udara, menewaskan sedikitnya satu orang Palestina dan melukai lima lainnya, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Kekerasan itu terjadi setelah kedua pihak baru saja menyatakan optimisme bahwa gencatan senjata bisa dicapai untuk mencegah pecahnya perang ke-empat antara Hamas dan Israel.
“Kami bisa mengatakan bahwa tindakan yang diambil oleh PBB dan Mesir kini telah mencapai tahap lanjut dan kami berharap akan ada hasilnya,” kata wakil ketua Hamas Khalil al-Hayya kepada jaringan televisi Al-Jazeera.
Seorang anggota parlemen senior Israel mengatakan “sangat berharap kita bisa mencapai suatu hari baru di Gaza.”
Warga Palestina telah mengadakan aksi protes mingguan di perbatasan Gaza – Israel sejak bulan Maret, ketika Israel memulai persiapan untuk memperingati hari kemerdekaannya yang ke-70. Tentara Israel sejak itu telah membunuh 150 demonstran, yang menurut Israel berusaha menyusup lewat perbatasan. [ii]
