Utusan-utusan Barat bolak-balik antara pemimpin Israel dan Palestina di Timur Tengah guna mencoba membatasi akibat buruk dari rencana Palestina yang ditentang Israel, untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara di PBB.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengeluarkan sebuah pernyataan hari Rabu yang mengatakan, ia berharap dalam beberapa hari ke depan para mediator akan mampu mencapai “sesuatu” yang memungkinkan negosiasi antara Israel dan Palestina.
Catherine Ashton mengatakan ia memperpanjang lawatannya ke Yerusalem guna bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk kedua kalinya hari Rabu, atas permintaan perdana menteri tersebut. Sehari sebelumnya, Ashton bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kairo – Mesir.
Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan aka nada “konsekuensi mematikan” jika warga Palestina melanjutkan rencana untuk mendapatkan keanggotaan PBB bagi Palestina yang merdeka dalam Sidang Umum PBB pekan depan. Lieberman tidak menjelaskan secara khusus konsekuensi apa yang akan terjadi.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner hari Rabu mengatakan rencana Palestina itu “kontra-produktif” terhadap perundingan damai, yang disebutnya sebagai cara satu-satunya untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Utusan Khusus Amerika David Hale dan Asisten Senior Gedung Putih Dennis Ross diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem Rabu sore, sebelum melawat ke Tepi Barat untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas hari Kamis. Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner mengatakan para pejabat Amerika mencoba “mencegah efek samping apapun di New York," di mana PBB berkantor.