Sementara di lain pihak, kaum progresif merenungkan kekalahan mereka di Gedung Putih.
Setelah kemenangan telaknya dalam pemilu presiden 5 November lalu, perhatian seluruh warga AS kini pada presiden terpilih Donald Trump dan bagaimana ia kelak memimpin. Para pendukungnya yakin bahwa mereka yang tidak memberikan suara untuknya pun akan merasakan perbaikan dalam kehidupan mereka.
Diwawancarai dalam program “This Week Show” di stasiun televisi ABC, mantan kandidat capres dari Partai Republik Vivek Ramaswamy, yang kini mendukung Trump, mengatakan, “Saya kira banyak orang di seluruh Amerika, bahkan (mereka) yang telah mempercayai beberapa narasi palsu tentang Donald Trump, akan terkejut ketika mendapati lebih banyak uang dalam gaji mereka. Harga-harga turun di dalam negeri, perbatasan yang aman.”
Dengan terpilihnya Susie Wiles sebagai Kepala Staf Gedung Putih, format pemerintahan presiden terpilih sudah mulai terbentuk.
Namun lewat platform media Truth Social miliknya, Trump pada hari Sabtu (10/11) mengatakan bahwa baik mantan Duta Besar AS Untuk PBB Nikki Haley maupun mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, tidak akan diajak untuk bergabung dengan kabinetnya kali ini.
Sementara itu, muncul pertanyaan mengenai apakah Trump akan menepati janji yang dibuatnya untuk membalas dendam terhadap musuh-musuh politiknya dan mereka yang mengajukan kasus hukum terhadapnya.
Kembali Vivek Ramaswamy. “Saya ingin memberitahu Anda bahwa apa yang telah dikatakan Donald Trump berkali-kali; kesuksesan yang akan menjadi balasan atas perjuangan kita meraih kemenangan dalam pemilu ini.”
Saatnya Refleksi
Bagi mereka yang mendukung kampanye presiden Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat, ini adalah saat melakukan refleksi.
Senator independen Bernie Sanders menyampaikan pandangannya di program “State of the Union” CNN. “Kelas pekerja di negara ini marah, dan mereka punya alasan untuk marah. Kita hidup dalam ekonomi saat ini ... di mana orang-orang di atas melakukan hal yang luar biasa baik, sementara 60% rakyat kita hidup dari gaji ke gaji.”
Meskipun memuji kinerja pemerintahan Biden, Sanders mengatakan banyak hal yang masih harus dilakukan.
“Kita membutuhkan sebuah agenda yang dapat mengatakan kepada kelas pekerja, ‘kami akan menghadapi kepentingan-kepentingan khusus yang kuat ini dan menciptakan ekonomi dan pemerintahan yang bekerja untuk Anda.’ Ini tidak akan terjadi kecuali Anda mengeluarkan uang besar dari politik,” tambah Sanders.
Presiden AS Joe Biden telah berjanji bahwa peralihan kekuasaan akan berlangsung secara damai pada tanggal 20 Januari. Biden juga telah menelepon Trump untuk mengucapkan selamat setelah kemenangannya dalam pemilu, dan keduanya dijadwalkan bertemu langsung di Gedung Putih pada hari Rabu (13/11). [em/jm]
Forum