WASHINGTON, DC —
Situasi di Nairobi, Kenya terus mencekam pasca terjadinya penembakan dan penyanderaan di Westgate Mall yang telah menewaskan sedikitnya 62 orang dan melukai sekitar 175 orang, Sabtu lalu (21/9).
Seorang warga Indonesia bernama Pierre Jacobs sedang dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan Westgate itu ketika insiden itu terjadi. Namun ia berbalik arah setelah mendapat peringatan dari kenalannya. Mengikuti pekerjaan istrinya yang bekerja di Bank Dunia, Pierre dan keluarganya telah tinggal selama dua tahun di Nairobi.
Berikut adalah petikan wawancara Pierre dengan VOA mengenai situasi di kota tersebut.
VOA: Bisa ceritakan mengenai situasi di Nairobi pasca penembakan di Westgate Mall?
Pierre: Sekarang lagi mencekam sekali ya, kita juga tidak berani keluar. Banyak juga kantor-kantor yang ditutup dan disuruh pulang cepat karena keadaan tidak begitu aman. Dan ancaman (datang) untuk beberapa mal, bukan hanya yang Westgate saja. Beberapa mall (lain) juga diancam untuk dibom juga atau diserang. Jadi kita tidak berani juga ke mal.
Apakah pusat-pusat perbelanjaan sudah buka kembali atau masih tutup?
Sudah buka tapi masih sepi.
Anda sendiri sewaktu aksi penembakan terjadi sedang berada di mana?
Waktu kejadian kita sedang dalam perjalanan ke mal Village Market, janjian dengan teman, dimana untuk mencapai ke tempat tersebut harus melewati mal Westgate. Pada saat akan melewati mall Westgate, tiba-tiba ada telpon dari teman saya yang mengatakan kalau bisa tidak usah diteruskan perjalanannya ke mal Village Market karena ada perampokan.
Jangan lewati daerah itu dan ketemuannya dipindah ke tempat lain. Untuk orang di sini itu biasa kalau ada perampokan, bahkan polisi pun tidak terlalu memperhatikan. Ternyata kali ini bukan perampokan biasa, tapi teroris.Teman-teman banyak telepon karena mereka tahu saya sering ke mal Westgate tersebut. Biasanya setiap Sabtu, kita ke mall Westgate.
Sehari sebelumnya saya duduk-duduk di lantai dasar sambil minum kopi. Sekarang saya lagi kebayang bagaimana jika sedang minum-minum kopi tiba-tiba perampoknya datang, mungkin saya sudah tidak ada hari ini.
Berapa jauh rumah Anda dari lokasi penembakan?
Mungkin sekitar 1-1,5 kilometer ya, tidak begitu jauh. Karena Nairobi sebenarnya tidak begitu besar, ke mana-mana lumayan dekat.
Apakah ada orang Indonesia yang menjadi korban atau berada di mal waktu penembakan terjadi?
Sepertinya tidak ada karena kita dapat telepon dari kedutaan untuk mengkonfirmasi keberadaan kita, dan sepertinya juga jarang orang Indonesia datang ke mal itu, mungkin satu atau dua orang. Biasanya orang Indonesia pergi ke mal yang satu lagi.
Siapa yang biasanya datang ke Westgate mall?
Rata-rata orang asing yang datang ke mal Westgate itu karena malnya yang paling modern, kalau dibandingkan dengan mal yang lain di Nairobi. Dan tidak bisa dibandingkan juga dengan mal-mal di Indonesia ya.
Apa yang dianjurkan oleh aparat keamanan untuk warga sekitar saat ini?
Kita diminta tenang, kalau bisa tidak usah keluar rumah (atau) ke mal-mal dulu. Tetapi karena saat ini sedang dibutuhkan banyak sumbangan darah, jadi banyak sekali orang Kenya yang antre untuk menyumbangkan darah mereka. Sampai bahkan banyak yang ditolak. Sekitar 2,000 orang. Bahkan masih banyak lagi yang masih menyumbangkan darah untuk korban melalui Palang Merah.
Apakah sekolah-sekolah ditutup atau masih tetap buka saat ini?
Sekolah tidak ditutup. Tergantung dari kita (orang tua masing-masing anak). Di sekolah anak saya ada juga yang anak-anaknya terjebak hingga lima jam, tertahan di dalam mal (Westgate) itu tapi bisa bebas. Anaknya lumayan stress juga. Tadi kita ketemu. Kita salam. Kita tanya kabarnya bagaimana. Tapi sepertinya dia agak stress. Bersama orang tuanya, mereka bertiga tertahan di dalam mal. Mereka ketakutan karena suara tembakan di mana-mana. Mereka tidak bisa keluar.
Katanya juga ada ledakan-ledakan susulan pasca penembakan?
Iya, ledakannya sangat keras dan ada asap. Sekarang ini ada kebakaran di mana asap dan apinya bisa terlihat dari rumah saya ini.
Apakah aksi ini dilakukan oleh kelompok yang sama?
Kenya kan punya masalah dengan Somalia, karena Kenya ini di perbatasan. Jadi kemungkinan, dari pihak Somalia merasa tidak senang jadi melakukan penyerangan. Memang ada sejarahnya, ingin balas dendam terhadap pemerintah Kenya.
Jadi saat ini banyak orang yang berdiam diri di rumah saat ini?
Iya mereka memang dianjurkan pulang dan semua orang Kenya ketakutan. Karena biasanya perampokan sering terjadi, mereka sudah biasa. Tapi ini adalah hal yang paling pertama. Mereka sangat stress. Pernah waktu 1989 kedutaan Amerika dibom. Tapi ini sangat lain. Ini lebih (menargetkan) orang-orang, bukan ke gedung.
Anda sendiri dan keluarga beserta anak-anak baik-baik saja?
Iya, kami baik. Kita sekarang dirundung ketakutan. Mencekam sekali keadaan di Kenya saat ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
Apakah Anda dan keluarga ada rencana keluar dari Nairobi, Kenya?
Tidak ada rencana.
Dari pihak Kedutaan Republik Indonesia sendiri, ada hal lain yang dilakukan selain menghubungi para warganya?
Selain mengkonfirmasi dan menanyakan keadaan, belum ada tindakan lain dari pihak kedutaan.
Ada berapa warga Indonesia di sana?
Waktu acara 17 Agustusan kemarin, kurang lebih ada 50 sampai 70 orang. Mungkin lebih. Ya, kita hanya bisa berdoa saja supaya keadaan menjadi baik lagi. Hal ini bisa terjadi di mana saja, apalagi di Kenya. Negara ini kan keamanannya selalu bermasalah.
Kami mohon doanya juga untuk kita di sini. Dan kita selama ini sebagai orang Indonesia mempunyai hubungan baik dengan Kenya. (Semoga) tidak terjadi apa-apa selama kita di masih di Kenya. Jadi mohon doanya dari teman-teman dan masyarakat Indonesia.
Seorang warga Indonesia bernama Pierre Jacobs sedang dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan Westgate itu ketika insiden itu terjadi. Namun ia berbalik arah setelah mendapat peringatan dari kenalannya. Mengikuti pekerjaan istrinya yang bekerja di Bank Dunia, Pierre dan keluarganya telah tinggal selama dua tahun di Nairobi.
Berikut adalah petikan wawancara Pierre dengan VOA mengenai situasi di kota tersebut.
VOA: Bisa ceritakan mengenai situasi di Nairobi pasca penembakan di Westgate Mall?
Pierre: Sekarang lagi mencekam sekali ya, kita juga tidak berani keluar. Banyak juga kantor-kantor yang ditutup dan disuruh pulang cepat karena keadaan tidak begitu aman. Dan ancaman (datang) untuk beberapa mal, bukan hanya yang Westgate saja. Beberapa mall (lain) juga diancam untuk dibom juga atau diserang. Jadi kita tidak berani juga ke mal.
Apakah pusat-pusat perbelanjaan sudah buka kembali atau masih tutup?
Sudah buka tapi masih sepi.
Anda sendiri sewaktu aksi penembakan terjadi sedang berada di mana?
Waktu kejadian kita sedang dalam perjalanan ke mal Village Market, janjian dengan teman, dimana untuk mencapai ke tempat tersebut harus melewati mal Westgate. Pada saat akan melewati mall Westgate, tiba-tiba ada telpon dari teman saya yang mengatakan kalau bisa tidak usah diteruskan perjalanannya ke mal Village Market karena ada perampokan.
Jangan lewati daerah itu dan ketemuannya dipindah ke tempat lain. Untuk orang di sini itu biasa kalau ada perampokan, bahkan polisi pun tidak terlalu memperhatikan. Ternyata kali ini bukan perampokan biasa, tapi teroris.Teman-teman banyak telepon karena mereka tahu saya sering ke mal Westgate tersebut. Biasanya setiap Sabtu, kita ke mall Westgate.
Sehari sebelumnya saya duduk-duduk di lantai dasar sambil minum kopi. Sekarang saya lagi kebayang bagaimana jika sedang minum-minum kopi tiba-tiba perampoknya datang, mungkin saya sudah tidak ada hari ini.
Berapa jauh rumah Anda dari lokasi penembakan?
Mungkin sekitar 1-1,5 kilometer ya, tidak begitu jauh. Karena Nairobi sebenarnya tidak begitu besar, ke mana-mana lumayan dekat.
Apakah ada orang Indonesia yang menjadi korban atau berada di mal waktu penembakan terjadi?
Sepertinya tidak ada karena kita dapat telepon dari kedutaan untuk mengkonfirmasi keberadaan kita, dan sepertinya juga jarang orang Indonesia datang ke mal itu, mungkin satu atau dua orang. Biasanya orang Indonesia pergi ke mal yang satu lagi.
Siapa yang biasanya datang ke Westgate mall?
Rata-rata orang asing yang datang ke mal Westgate itu karena malnya yang paling modern, kalau dibandingkan dengan mal yang lain di Nairobi. Dan tidak bisa dibandingkan juga dengan mal-mal di Indonesia ya.
Apa yang dianjurkan oleh aparat keamanan untuk warga sekitar saat ini?
Kita diminta tenang, kalau bisa tidak usah keluar rumah (atau) ke mal-mal dulu. Tetapi karena saat ini sedang dibutuhkan banyak sumbangan darah, jadi banyak sekali orang Kenya yang antre untuk menyumbangkan darah mereka. Sampai bahkan banyak yang ditolak. Sekitar 2,000 orang. Bahkan masih banyak lagi yang masih menyumbangkan darah untuk korban melalui Palang Merah.
Apakah sekolah-sekolah ditutup atau masih tetap buka saat ini?
Sekolah tidak ditutup. Tergantung dari kita (orang tua masing-masing anak). Di sekolah anak saya ada juga yang anak-anaknya terjebak hingga lima jam, tertahan di dalam mal (Westgate) itu tapi bisa bebas. Anaknya lumayan stress juga. Tadi kita ketemu. Kita salam. Kita tanya kabarnya bagaimana. Tapi sepertinya dia agak stress. Bersama orang tuanya, mereka bertiga tertahan di dalam mal. Mereka ketakutan karena suara tembakan di mana-mana. Mereka tidak bisa keluar.
Katanya juga ada ledakan-ledakan susulan pasca penembakan?
Iya, ledakannya sangat keras dan ada asap. Sekarang ini ada kebakaran di mana asap dan apinya bisa terlihat dari rumah saya ini.
Apakah aksi ini dilakukan oleh kelompok yang sama?
Kenya kan punya masalah dengan Somalia, karena Kenya ini di perbatasan. Jadi kemungkinan, dari pihak Somalia merasa tidak senang jadi melakukan penyerangan. Memang ada sejarahnya, ingin balas dendam terhadap pemerintah Kenya.
Jadi saat ini banyak orang yang berdiam diri di rumah saat ini?
Iya mereka memang dianjurkan pulang dan semua orang Kenya ketakutan. Karena biasanya perampokan sering terjadi, mereka sudah biasa. Tapi ini adalah hal yang paling pertama. Mereka sangat stress. Pernah waktu 1989 kedutaan Amerika dibom. Tapi ini sangat lain. Ini lebih (menargetkan) orang-orang, bukan ke gedung.
Anda sendiri dan keluarga beserta anak-anak baik-baik saja?
Iya, kami baik. Kita sekarang dirundung ketakutan. Mencekam sekali keadaan di Kenya saat ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
Apakah Anda dan keluarga ada rencana keluar dari Nairobi, Kenya?
Tidak ada rencana.
Dari pihak Kedutaan Republik Indonesia sendiri, ada hal lain yang dilakukan selain menghubungi para warganya?
Selain mengkonfirmasi dan menanyakan keadaan, belum ada tindakan lain dari pihak kedutaan.
Ada berapa warga Indonesia di sana?
Waktu acara 17 Agustusan kemarin, kurang lebih ada 50 sampai 70 orang. Mungkin lebih. Ya, kita hanya bisa berdoa saja supaya keadaan menjadi baik lagi. Hal ini bisa terjadi di mana saja, apalagi di Kenya. Negara ini kan keamanannya selalu bermasalah.
Kami mohon doanya juga untuk kita di sini. Dan kita selama ini sebagai orang Indonesia mempunyai hubungan baik dengan Kenya. (Semoga) tidak terjadi apa-apa selama kita di masih di Kenya. Jadi mohon doanya dari teman-teman dan masyarakat Indonesia.