Ratusan warga Libya berkumpul di ibukota Tripoli hari Rabu, memprotes bekas para pejuang pemberontak yang ikut ambil bagian dalam penggulingan mantan pemimpin Moammar Gaddafi beberapa bulan lalu, tetapi masih berkemah di luar ibukota itu.
Dengan melambai-lambaikan bendera, para pengunjukrasa berteriak “kami ingin keamanan – bukan senjata”. Mereka mengatakan ingin agar para milisi yang kebanyakan berasal dari kota-kota seperti Misrata dan Zintan, untuk kembali ke kota mereka. Mereka mengeluh karena merasa tidak aman berada di jalan dan seringnya para milisi menimbulkan keonaran.
Pemerintah sementara dan dewan kota hari Selasa memberi batas waktu hingga 20 Desember kepada para bekas pemberontak untuk meninggalkan Tripoli.
Demonstrasi hari Rabu berlangsung setelah sebelumnya sekelompok hakim dan pengacara juga berdemonstrasi di luar gedung pengadilan Tripoli, menuntut perlindungan.
Mereka mengatakan keamanan harusnya sekarang berada di tangan tentara nasional dan polisi, dan mendesak para milisi untuk meninggalkan Tripoli.