Kementerian Luar Negeri mencatat hingga Senin (11/5) sedikitnya 754 warga negara Indonesia WNI di luar negeri terpapar virus corona atau Covid-19. Mereka tersebar di 33 negara/teritori dan 20 kapal pesiar.
Lewat Twitter, Kemlu RI memasang informasi terkini tentang WNI yang terjangkit Covid-19 di luar negeri, di mana 378 di antaranya dinyatakan sembuh, sementara 42 meninggal dunia.
Sehari sebelumnya dalam keterangan pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (11/5), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan sebagai bentuk antisipasi dan penanganan, Kemenlu senantiasa berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di luar negeri dan otorita negara setempat untuk memastikan agar semua WNI yang terpapar mendapat pelayanan kesehatna yang layak sesuai peraturan setempat.
Guna meringatkan WNI yang paling terdampak dan paling memerlukan, pemerintah Indonesia telah dan akan terus memberikan bantuan sembako dan kebutuhan kesehatan lain.
โSemua bantuan tentunya dilakukan sesuai situasi negara setempat dan dengan menghormati peraturan yang berlaku di negara tersebut,โ tambah Retno.
Hingga akhir pekan lalu sedikitnya 375.165 sembako dan peralatan medis telah diberikan kepada WNI yang paling membutuhkan. Bantuan terbanyak diberikan di Malaysia, disusul wilayah Timur Tengah dan Eropa.
โDi Malaysia ada 334.369 sembako yang telah didistribusikan,โ papar Retno.
52 WNI di Amerika Positif Corona
Di Amerika, hingga Minggu (10/5) diketahui sedikitnya 52 WNI positif terjangkit virus corona.
Siaran pers KJRI New York menyatakan 12 WNI meningal dunia, 10 orang masih dirawat di rumah sakit, 13 orang menjalani karantina mandiri dan 17 lainnya telah dinyatakan sembuh. Jumlah ini di luar WNI yang mungkin terpapar Covid-19, tetapi belum atau tidak melaporkan ke KJRI.
KJRI New York membawahi 15 wilayah kerja yang mencakup Connecticut, Delaware, Maine, Maryland, Massachusetts, New Hampshire, New Jersey, New York, North Carolina, Pennsylvania, Rhode Islands, South Carolina, Vermont, Virginia dan West Virginia.
Hingga laporan ini disampaikan total warga Amerika yang terjangkit virus mematikan ini mencapai lebih dari 1,3 juta orang, yang tertinggi di dunia. Sementara korban meninggal hampir mencapai 81.000 orang. New York masih menjadi pusat perebakan.
Meski sejumlah negara bagian sudah mulai melonggarkan berbagai kebijakan untuk mencegah meluasnya perebakan corona, New York baru mengijinkan dibukanya kembali bisnis dan kegiatan rekreasi yang berisiko rendah terpapar corona pada Jumat (15/5), ketika aturan lockdown berakhir. Kegiatan yang diizinkan mulai beroperasi kembali antara lain bioskop drive-in, kegiatan olahraga di luar dan taman, kebun. Semuanya dengan tetap menjaga jarak yang aman. [em/ft]