Walaupun adanya berbagai laporan yang bersifat skeptis dan kontradiktif, Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan berkeras bahwa perundingan dengan pihak yang disebutnya sebagai “oposisi yang menggunakan kekerasan” akan segera dimulai.
Wakil Menlu Hekmat Khalil Karzai Senin (16/3) mengungkapkan rencana perundingan langsung Kabul dengan pihak oposisi, tanpa menyebut nama Taliban.
“Kini pemerintah sedang menyusun tim negosiasi dari Afghanistan dan lokasi perundingan perdamaiannya sedang diputuskan,” kata Karzai.
Wakil Menteri Luar Negeri itu menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah seminar yang disponsori Kementerian Luar Negeri di Kabul yang diselenggarakan bersama dengan sebuah organisasi riset China (Institut Hubungan Internasional Kontemporer RRC). Dia mendorong China supaya menggunakan pengaruhnya terhadap Pakistan untuk memudahkan perundingan tersebut.
Afghanistan sering menuduh Pakistan melindungi para anggota Taliban Afghanistan. Para pejabat Afghanistan juga yakin Pakistan punya pengaruh besar atas kelompok itu untuk memaksa mereka berunding.
Ketika dihubungi VOA, juru bicara Taliban mengatakan kelompoknya tidak berencana untuk berunding dengan Afghanistan.
Zabiullah Mujahid menekankan kembali sikap kelompok itu bahwa perundingan dengan Kabul tidak mungkin terjadi kecuali pasukan asing ditarik sepenuhnya dari Afghanistan. Dia juga mengatakan pemerintahan di Kabul “tidak berdaulat.”
Para pengamat mengisyaratkan mungkin ada perbedaan pendapat di kalangan pejabat Taliban mengenai apakah mereka akan mengadakan perundingan perdamaian dengan Kabul atau tidak.
Jika perundingan-perundingan ini tidak segera dimulai, ini mungkin akan memberi dampak negatif pada hubungan antara Afghanistan dengan Pakistan. Para pejabat Afghanistan berkeras bahwa jika pertempuran mendatang sama berdarahnya dengan yang sebelumnya, itu akan menunjukkan bahwa Pakistan tidak menarget Taliban Afghanistan dalam ofensif baru-baru ini terhadap militan.
(Ayesha Tanzeem/VOA).