Al-Shabab Mengaku Bertanggung Jawab Atas Ledakan Maut di Somalia

Petugas medis menunggu ambulans setelah serangan bom di sebuah toko es krim di Mogadishu, Somalia, 27 November 2020. Seorang pejabat setempat mengatakan bom bunuh diri itu menewaskan sedikitnya tujuh orang. Kelompok ekstremis al-Shabab telah mengaku bertanggung jawab. (Foto: AP)

Kelompok militan al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas ledakan ranjau darat di ibu kota Somalia, Mogadishu, yang menewaskan empat orang.

Radio Dalsan FM melaporkan deputi komisaris bidang keamanan dan politik di Garasbaale, Abdi-Rashid Dubad, termasuk di antara korban yang tewas dalam ledakan hari Selasa (19/1).

Enam lainnya cedera dalam ledakan yang terjadi hanya dua hari setelah AS menuntaskan penarikan 700 personel militer dari Somalia, yang mendukung pasukan keamanan negara itu dalam operasi kontraterorisme.

Penarikan pasukan AS dari Somalia adalah salah satu tindakan resmi terakhir Presiden Donald Trump.

Tidak diketahui apakah presiden terpilih Joe Biden akan membatalkan penarikan personel militer AS dari Somalia setelah ia menjadi presiden AS ke-46 pada Rabu (20/1) tengah hari.

Absennya pasukan AS di Somalia dianggap semakin signifikan karena negara itu akan mengadakan pemilihan presiden pada 8 Februari. Militan sebelumnya telah berusaha mengacaukan pemilihan presiden. [uh/ab]