Amerika hari Selasa (21/6) menetapkan aturan baru yang memperbolehkan penerbangan pesawat tanpa awak komersil berukuran kecil melintasi negara itu, tetapi belum mengijinkan pesawat tanpa awak berskala besar mengantarkan produk-produk konsumen dari gudang yang jauh.
Aturan yang diumumkan di Washington DC itu akan memungkinkan mereka yang memiliki kepentingan bisnis untuk menerbangkan pesawat-pesawat tanpa awak guna memonitor lahan-lahan pertanian, melihat operasi penyelamatan ketika terjadi bencana alam, memantau sarang satwa liar, menyediakan kesempatan penelitian dan pendidikan, banyak penggunaan lainnya.
Tetapi pesawat tanpa awak itu hanya boleh berbobot kurang dari 25 kilogram, diterbangkan tidak lebih hingga ketinggian 122 meter dan kecepatan terbangnya tidak melebihi 161 kilometer per jam. Pesawat tanpa awak itu juga harus selalu berada dalam jarak pandang pengendalinya dan tidak boleh terbang diatas orang.
Menteri Urusan Transportasi Anthony Foxx mengatakan “ketika teknologi baru ini terus berkembang, kami ingin memastikan adanya keseimbangan antara keamanan dan inovasi”.
Dua perusahaan utama Amerika, yaitu perusahaan teknologi raksasa Apple dan perusahaan mesin pencari Google, dua tahun lalu mengatakan mereka sedang mengupayakan supaya bisa menggunakan pesawat tanpa awak untuk mengirim produk yang dijual kepada pelanggan melalui jaringan internet mereka, selambat-lambatnya tahun 2017. Amerika sedang mengupayakan aturan terpisah yang mengatur tentang penggunaan pesawat tanpa awak untuk tujuan seperti pengiriman jarak jauh ini, meskipun belum ada tenggat waktu kapan hal ini akan diumumkan. [em]