Amerika Serikat menyalahkan pemerintah Birma atas keputusan pihak oposisi memboikot pemilu mendatang.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley hari Senin mengatakan situasi terbaru itu “disesalkan.” Namun, ia menekankan bahwa Amerika “mengerti dan menghormati keputusan“ Liga Nasional Untuk Demokrasi ( NLD ) pimpinan Aung San Suu Kyi yang tidak ikut serta dalam pemilu yang direncanakan berlangsung akhir tahun ini.
Crowely mengatakan boikot itu adalah suatu indikasi bahwa pemerintah Birma tidak punya keinginan untuk melangkah maju dan “melakukan dialog serius“ dengan pihak oposisi.
Hari Senin, lebih dari 100 anggota Liga Nasional Untuk Demokrasi berkumpul di kantor pusatnya di Rangoon membahas masalah itu. Aung San Suu Kyi mendesak agar partainya tidak ikut pemilu dan mengatakan UU Pemilu buatan pemerintah tidak adil.