Amnesty Ungkap Penyiksaan Buruh di Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia

Seorang pekerja memanen kelapa sawit di sebuah perkebunan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (Foto: Dok)

Anak-anak sebelia delapan tahun bekerja dalam kondisi-kondisi "berbahaya" di perkebunan-perkebunan kelapa sawit di Kalimantan dan Sumatera.

Perusahaan-perusahaan konsumen global, termasuk Unilever, Nestle, Kellogg dan Procter & Gamble, telah mendapatkan minyak kelapa sawit dari perkebunan-perkebunan di Indonesia, di mana kekerasan terhadap pekerja terjadi, ujr Amnesty International, Rabu (30/11).

Anak-anak sebelia delapan tahun bekerja dalam kondisi-kondisi "berbahaya" di perkebunan-perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan Wilmar International Ltd yang berbasis di Singapura dan para pemasoknya di Kalimantan dan Sumatera, menurut Amnesty dalam laporannya.

Amnesty, yang mengatakan telah mewawancarai 120 pekerja, menduga banyak dari mereka menghadapi jam kerjayang panjang untuk upah yang rendah dan tanpa peralatan keselamatan yang memadai. Kelapa sawit dari perkebunan-perkebunan ini dapat dilacak ke sembilan perusahaan multinasional, katanya.

"Meski para pelanggan berjanji tidak akan ada eksploitasi dalam rantai pasokan minyak kelapa sawit mereka, perusahaan-perusahaan besar terus mendapatkan keuntungan dari kekerasan yang mengerikan ini," ujar Meghna Abraham, penyelidik senior di Amnesty.

Lembaga swadaya masyarakat itu mengatakan mereka memilih Wilmar sebagai fokus penyelidikannya karena perusahaan itu adalah pemroses dan penyedia terbesar minyak kelapa sawit dan laurat di dunia, mengontrol lebih dari 43 persen perdagangan minyak kelapa sawit global.

Perusahaan-perusahaan lain yang mengoperasikan perkebunan-perkebunan kelapa sawit di Indonesia termsuk Golden Agri-Resources Ltd, Indofood Agri Resources Ltd dan PT Astra Agro Lestari Tbk.

Meskipun Indonesia memiliki undang-undang tenaga kerja yang kuat di mana sebagian besar kekerasan dapat ditetapkan sebagai tindak kriminal, aturan-aturan ini kurang ditegakkan oleh pemerintah, kata Amnesty.

Wilmar mengatakan mereka menyambut baik laporan Amnesty, yang membantu menyoroti isu-isu dalam industri minyak kelapa sawit secara lebih luas, namun perusahaan itu menambahkan bahwa solusi memerlukan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan dan organisasi masyarakat madani.

Indonesia merupakan produser terbesar minyak kelapa sawit, yang digunakan untuk banyak produk mulai dari kudapan dan sabun sampai kosmetik dan biofuel, dengan sektor yang mempekerjakan jutaan pekerja. Namun para operator perkebnunan mengatakan sulit mendapatkan pandangan menyeluruh mengenai kondisi pekerja.

Tidak ada perusahaan yang "secara sadar" mempekerjakan buruh di bawah umur karena itu melanggar aturan, namun beberapa pekerja perkebunan membawa anak-anaknya untuk membantu, ujar Sumarjono Saragih, eksekutif di Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia, kepada Reuters lewat telepon.

Agus Justianto, seorang pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengatakan bahwa sebuah perusahaan yang terbukti bersalah melanggar aturan tenaga kerja akan dicabut izinnya, namun hal ini "bukan ada dalam wewenang kementerian kami."

Kementerian Tenaga Kerja tidak memberikan pernyataan.

Dalam pernyataan yang dikirim lewat email, perusahaan makanan kecil dan sarapan Kellogg Co mengatakan mereka berkomitmen untuk memastikan minyak kelapa sawit yang dibelinya dari "sumber-sumber yang diketahui dan bersertifikasi yang memenuhi standar lingkungan hidup, berfaedah secara sosial dan secara ekonomi layak." [hd]