AS dan Sekutu Yakin Berhasil Lumpuhkan Senjata Kimia Suriah

Foto yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah, SANA, memperlihatkan kerusakan pada Pusat Penelitian Sains Suriah, yang diserang AS, Inggris dan Perancis untuk menghukum Presiden Bashar al-Assad atas dugaan serangan senjata kimia terhadap warga sipil, di Barzeh, dekat Damascus, Suriah, 14 April 2018.

Koalisi pimpinan Amerika yakin telah mengirim pesan kuat kepada Damaskus dan pendukungnya, setelah menembus sistem pertahanan udara Suriah dan melumpuhkan pusat kekuatan fasilitas senjata kimia pemerintah Suriah.

Amerika, Perancis, dan Inggris meluncurkan serangan Sabtu (14/4) dini hari, dan menembakkan 105 misil ke arah tiga sarana senjata kimia Suriah, yaitu satu di Damaskus, dan dua lainnya dekat Hom dan dekat perbatasan Lebanon utara. Antara satu serangan dengan yang lain berselang beberapa menit.

Pejabat militer Amerika mengatakan kajian awal menunjukkan setiap misil itu berhasil mencapai sasarannya dan menghancurkan fasilitas tersebut menjadi puing-puing, serta menghindari jatuhnya korban warga sipil.

“Kami telah menyerang jantung program senjata kimia Suriah,” kata Letnan Jenderal Kenneth McKenczie kepada reporter di Pentagon pada Sabtu. “Hal itu merupakan pukulan keras buat mereka.”

“Kami yakin serangan ini telah mengikis dan melumpuhkan secara signifikan kemampuan rezim ini untuk membuat senjata kimia,” kata Wakil Presiden Mike Pence kepada reporter di Lima, Peru.

“Dan agar jelas, Amerika juga siap mengambil langkah tambahan secara berkesinambungan guna menjamin Suriah paham bahwa mereka akan membayar mahal kalau menggunakan senjata kimia lagi.”

“Sebuah serangan yang dilaksanakan dengan sempuran tadi malam,” kata Presiden Donald Trump dalam cuitan di Twitter. “Hasilnya tidak bisa lebih baik dari itu. Misi Terlaksana!”​

Amerika mengatakan ketiga sasaran, yaitu Pusat Penelitian Barzah di Damaskus, dan fasilitas penyimpanan dekat Homs, terlibat dalam produksi dan pengerahan gas klorin dan sarin. Tidak ada indikasi bahwa bahan-bahan kimia seperti itu lolos ke udara akibat serangan tersebut.

“Jelas dari foto-foto yang kami lihat sejauh ini bahwa kami sangat sukses,” kata seorang pejabat pemerintah senior. “Kami menyaksikan fasilitas dan peralatan yang ada di fasilitas-fasilitas itu telah dihancurkan.” [jm/em]