AS: Iran Luncurkan “Langkah Provokatif”

Foto yang dirilis oleh situs web resmi Kemenhan Iran hari Kamis, 27 Juli 2017, mengklaim keberhasilan peluncuran roket pengangkut satelit, Simorgh, dari lokasi yang tidak diungkapkan. (courtesy: Kemenhan Iran via AP)

Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman telah menyebut uji coba roket Iran baru-baru ini “tidak konsisten” dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan meminta Sekjen PBB untuk menyelidikinya.

“Peluncuran ini merupakan langkah mengancam dan provokatif oleh Iran,” demikian isi surat yang dikirim hari Rabu kepada Sekjen PBB António Gutteres dan presiden Dewan Keamanan. Surat itu dikirim Amerika mewakili keempat negara kuat tersebut.

Kamis lalu, Iran mengumumkan telah berhasil meluncurkan roket pembawa satelit ke antariksa. Teheran menyatakan roket Simorgh itu mampu membawa satelit berbobot 250 kilogram hingga ketinggian 500 kilometer dari permukaan Bumi, tetapi tidak merinci muatan roket yang ditembakkan pekan lalu. Peluncuran itu menyusul langkah Amerika pada bulan Juli untuk meningkatkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran terkait program misil balistiknya.

Berdasarkan perjanjian nuklir 2015 yang membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi, uji coba misil balistik secara tersurat tidak dinyatakan dilarang. Tetapi dokumen itu disahkan Dewan Keamanan PBB dalam resolusi yang lebih lanjut menyatakan Iran “diserukan” agar tidak melakukan aktivitas apapun yang terkait misil balistik.

Surat hari Rabu itu menyatakan peluncuran roket oleh Iran “tidak konsisten” dengan bagian dalam resolusi tersebut. Iran juga diminta untuk segera menghentikan semua aktivitas terkait misil balistik yang dirancang untuk memiliki kemampuan membawa senjata nuklir, termasuk peluncuran yang menggunakan teknologi misil balistik semacam itu. [uh/lt]