Militer Amerika Serikat untuk pertama kalinya secara terang-teranganmenyatakan operasi anti-terorisme di Afghanistan tidak menyasar jaringan militan Haqqani, yang berjuang bersama Taliban.
Komentar minggu ini oleh Letnan Jenderal John "Mick" Nicholson, yang ditunjuk memimpin pasukan AS dan NATO di Afghanistan, mengejutkan para analis regional yang mengatakan hal itu mungkin menandakan pergeseran kebijakan Washington untuk mempromosikan upaya perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.
"Mereka bukan bagian dari target sekarang ini. Haqqani pada dasarnya menjadi fokus pasukan keamanan Afghanistan," kata Nicholson kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, Kamis ketika ditanya apakah Haqqani menjadi target pasukan AS dalam misi kontra-terorisme mereka di Afghanistan.
Nicholson kemudian menjelaskan bahwa fokus misi itu adalah militan yang terkait Al-Qaeda dan ISIS agar mereka tidak menjadi ancaman bagi Amerika Serikat. Sekitar 10.000 tentara AS ditempatkan di Afghanistan sebagai bagian dari misi “Resolute Support” yang dipimpin NATO untuk melatih dan memberi nasihat kepada pasukan keamanan Afghanistan dan melakukan operasi kontra-terorisme.
Tapi dia menegaskan kembali bahwa jaringan Haqqani adalah "ancaman nomor satu" untuk pasukan Amerika di negara itu dan "ancaman berat" bagi pemerintah Afghanistan. [as]