AS Putuskan akan Persenjatai Pemberontak Suriah

Deputi penasehat keamanan nasional Presiden Obama, Ben Rhodes, memberikan keterangan mengenai keputusan pemerintah AS untuk mempersenjatai pemberontak Suriah (14/6).

Pejabat pemerintah AS mengatakan hari Jumat (14/6) bahwa keputusan Presiden Barack Obama untuk mempersenjatai pemberontak Suriah sudah final.
Pejabat-pejabat Gedung Putih mengatakan keputusan Presiden Barack Obama mempersenjatai pemberontak Suriah "sudah final" dan tidak akan diubah oleh pembicaraan pekan depan dengan sesama kepala negara dalam Kelompok Delapan Negara industri terkemuka.

Di tengah dukungan dan kecaman internasional, Amerika meningkatkan bantuan militer kepada pemberontak Suriah setelah menetapkan, pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menggunakan senjata kimia dalam perang saudara negara itu.

Deputi penasehat keamanan nasional Presiden Obama, Ben Rhodes, kepada wartawan hari Jumat mengatakan Amerika mempunyai "berbagai bukti" terkait beberapa insiden penggunaan senjata kimia, termasuk gas saraf. Tetapi Kementerian Luar Negeri Suriah hari Jumat mengatakan, tuduhan Amerika yang didapat dari laporan intelijen, didasarkan pada "informasi palsu" dan menyebut klaim tersebut sebagai "kebohongan."

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga menyatakan keberatan. Hari Jumat ia mengatakan tidak ada kepastian soal penggunaan senjata kimia di Suriah tanpa penyelidikan di lapangan. Ban menambahkan bahwa peningkatan senjata kepada kedua pihak "tidak akan membantu."

Ia juga menyatakan tidak ada solusi militer untuk perang. Konflik Suriah yang sudah berlangsung dua tahun telah menelan lebih dari 90 ribu jiwa, meskipun Ban Ki-moon hari Jumat mengatakan ada indikasi jumlah korban tewas sebenarnya bisa "jauh di atas itu.